Home > Shipping

MSC Ambil Alih Mayoritas Terminal dalam Akuisisi Global Hutchison Ports, Picu Ketegangan Geopolitik

Akuisisi ini menandai titik balik dalam peta kekuasaan industri pelabuhan dunia.
Industri pelayaran harus cermat baca tren terbaru. Sumber:Freepik
Industri pelayaran harus cermat baca tren terbaru. Sumber:Freepik

Hong Kong, 22 Mei 2025 – Konglomerat Hong Kong, CK Hutchison, resmi mengonfirmasi bahwa MSC Mediterranean Shipping Company, perusahaan pelayaran terbesar dunia milik keluarga Aponte asal Italia, merupakan investor utama dalam konsorsium yang sedang berupaya mengakuisisi 43 pelabuhan milik Hutchison.

Hal ini diungkapkan oleh Co-Managing Director CK Hutchison, Dominic Lai, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan perusahaan. “Ya, MSC telah menjadi investor utama sejak awal,” kata Lai menjawab pertanyaan terkait kepemilikan investor konsorsium yang dipimpin BlackRock, firma investasi asal Amerika Serikat.

Akuisisi senilai USD 22,8 miliar ini mencakup pelabuhan-pelabuhan strategis di berbagai negara, termasuk dua fasilitas penting di wilayah Terusan Panama—jalur pelayaran utama yang menjadi titik panas geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, per Reuters.

Meski MSC berkantor pusat di Swiss, kepemilikan dan kendali tetap berada pada keluarga Aponte, dan keterlibatannya dalam transaksi ini secara efektif akan menjadikan MSC sebagai operator terminal pelabuhan terbesar dunia, melewati grup pelabuhan global lainnya.

Penjualan aset Hutchison mendapat sorotan tajam, tidak hanya dari regulator antimonopoli Tiongkok yang menyatakan akan mengawasi proses akuisisi secara ketat, tetapi juga dari Presiden AS Donald Trump. Ia menyebut akuisisi ini sebagai “langkah merebut kembali” pengaruh di Terusan Panama dari kekuatan asing, khususnya Tiongkok.

CK Hutchison menegaskan bahwa proses transaksi akan mengikuti semua regulasi dan standar kepatuhan yang berlaku di berbagai yurisdiksi.

Implikasi terhadap Logistik Maritim

Akuisisi ini menandai titik balik dalam peta kekuasaan industri pelabuhan dunia, dengan MSC yang sebelumnya dominan di sisi pengangkutan laut kini memperkuat kendali atas infrastruktur darat. Konsolidasi ini diperkirakan akan memengaruhi tarif, slot kapal, dan kepemilikan aset pelabuhan global — termasuk dalam jaringan pasok yang mencakup Indonesia.

Pengamat memperkirakan bahwa integrasi vertikal MSC akan mempercepat efisiensi rantai logistik, namun berpotensi menimbulkan kekhawatiran persaingan usaha dan akses pasar bagi operator pelayaran independen serta pelabuhan negara berkembang.

× Image