Home > Kebijakan

AS-Panama Perkuat Kerja Sama Keamanan Terusan, Dampak Strategis bagi Maritim Global

AS berencana menghidupkan kembali kehadiran militernya di sejumlah bekas instalasi militer Panama Canal Zone .
Ilustrasi terusan Panama. Sumber: Unsplash/ Brian J. Tromp
Ilustrasi terusan Panama. Sumber: Unsplash/ Brian J. Tromp

Shippingcargo.co.id, Jakarta— Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth mengumumkan kemitraan keamanan baru dengan Panama yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap Terusan Panama dari apa yang ia sebut sebagai “pengaruh negatif Tiongkok.” Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Menteri Keamanan Publik Panama Frank Abrego, selama konferensi keamanan regional di Panama City.

Kerja sama ini mencakup nota kesepahaman untuk kegiatan keamanan bersama dan deklarasi yang segera diumumkan secara resmi mengenai pengamanan dan operasional Terusan Panama. Dalam langkah strategis yang menandai pergeseran geopolitik di kawasan, nantinya kapal perang dan kapal pendukung AS akan mendapatkan prioritas dan akses bebas biaya dalam melintasi terusan—sebuah ketentuan yang sangat krusial dalam konteks logistik maritim global.

Lebih jauh lagi, AS berencana menghidupkan kembali kehadiran militernya di sejumlah bekas instalasi militer Panama Canal Zone seperti Rodman Naval Station, Howard Air Force Base, dan Fort Sherman. Saat ini, AS telah menempatkan dua kapal penjelajah misil, satu kapal penjaga pantai, empat jet tempur F-18, serta lebih dari 1.000 personel militer di kawasan.

Langkah ini menyusul kesepakatan akuisisi infrastruktur pelabuhan CK Hutchison (berbasis di Hong Kong) oleh konsorsium yang dipimpin BlackRock—menyasar pelabuhan Balboa dan Cristobal yang terletak di kedua ujung Terusan Panama. Akuisisi ini menjadi kunci dalam mengalihkan kendali komersial dari pihak yang dianggap AS sebagai proksi Tiongkok, yang sebelumnya memicu kekhawatiran tentang dominasi akses perdagangan strategis di jalur air tersebut, per gCaptain.

Secara praktis, penguatan hubungan AS–Panama juga berdampak pada dunia pelayaran internasional. Kembalinya okupansi AS di Panama seperti yang terjadi di Kanal Panama pada 1903 hingga 1979 tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat lokal. Selain itu,peningkatan akses militer AS dapat mengubah prioritas trafik kapal, terutama untuk kapal dagang non-AS yang mungkin mengalami perubahan dalam jadwal transit.

Selain keamanan kanal, kerja sama ini mencakup pengawasan perbatasan dan pemberantasan kejahatan transnasional. Pemerintah Panama mengklaim penurunan 99% aktivitas migrasi ilegal di kawasan hutan lebat Celah Darién,yang merupakan perbatasan alami antara Panama dan Kolombia.

Kunjungan kapal rumah sakit AS, USNS Comfort, ke Panama pada musim panas mendatang turut menjadi bagian dari diplomasi maritim ini—menggarisbawahi bahwa selain strategi militer dan ekonomi, hubungan kemaritiman juga menyentuh aspek kemanusiaan dan diplomatik. Perkembangan ini menjadi penanda penting dalam lanskap logistik dan pelayaran global yang semakin dipengaruhi oleh pertarungan geopolitik.

× Image