CMB.TECH dan Golden Ocean Resmi Merger

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Sebulan setelah mengumumkan niat merger, keluarga Saverys mengonfirmasi bahwa kesepakatan penggabungan antara Golden Ocean Group dan CMB.TECH telah tercapai. Aksi korporasi ini akan melahirkan salah satu grup maritim publik terbesar dan paling terdiversifikasi di dunia, dengan proyeksi kapitalisasi pasar sebesar USD 3,2 miliar.
Dalam kesepakatan yang diumumkan, Golden Ocean — pemilik kapal dry bulk terbesar yang tercatat di bursa — akan diakuisisi dengan valuasi sekitar USD 1,4 miliar. Pemegang saham Golden Ocean akan menerima 0,95 saham CMB.TECH untuk setiap saham mereka. Pasca-merger, CMB.TECH akan menjadi entitas induk, sementara Golden Ocean beroperasi sebagai anak perusahaan. Sekitar 70% saham entitas gabungan akan dimiliki oleh pemegang saham CMB.TECH.
Menyatukan Armada Kuat dan Strategi Energi Baru
Entitas gabungan akan mengoperasikan lebih dari 250 kapal lintas segmen — termasuk dry bulk, tanker, kapal kontainer, hingga kapal energi terbarukan seperti offshore wind support vessels. Mengutip laporan Maritime Institute, Golden Ocean sendiri menyumbang lebih dari 90 kapal dry bulk dengan total kapasitas 13,7 juta DWT.
CEO Golden Ocean, Peder Simonsen, mengakui bahwa merger ini terjadi di tengah tekanan sektor dry bulk, terutama akibat tarif perdagangan baru dan penurunan aktivitas pelayaran global. Golden Ocean mencatat kerugian USD 44 juta pada kuartal I 2025. Namun, ia menegaskan prospek jangka menengah tetap positif berkat terbatasnya pertumbuhan armada dan pergeseran pola perdagangan.
Fokus Dekarbonisasi dan Energi Masa Depan
CEO CMB.TECH, Alexander Saverys, yang akan memimpin entitas baru, menyampaikan bahwa strategi utama merger ini adalah membangun perusahaan pelayaran tangguh yang mampu memimpin transisi energi laut global. CMB.TECH telah menjadi pionir dalam penggunaan bahan bakar amonia dan hidrogen, dan tengah mengembangkan armada dengan sistem bahan bakar alternatif tersebut.
“Dengan penggabungan ini, kami bukan hanya menciptakan kekuatan maritim global, tapi juga mempercepat misi menuju pelayaran net-zero,” ujar Saverys dalam pernyataannya.
Menunggu Lampu Hijau Regulator
Proses merger masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham Golden Ocean, dengan penyelesaian diharapkan pada kuartal III 2025.
Langkah ini menandai transformasi besar dalam industri pelayaran global, menyatukan kekuatan logistik konvensional dan ambisi energi hijau di bawah satu panji. Kombinasi CMB.TECH–Golden Ocean juga diprediksi memberi dampak signifikan pada dinamika pasar angkutan laut, termasuk di Asia Tenggara dan Indonesia.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.