Home > Kebijakan

DCSA Umumkan Keberhasilan Transaksi Bill of Lading elektronik Perdana

Adopsi penuh eBL secara global dapat menghemat biaya langsung hingga USD 6,5 miliar.
Keberhasilan electronic Bill of Lading buat digitalisasi pelayaran makin paten. Sumber: Unsplash/Howei Li
Keberhasilan electronic Bill of Lading buat digitalisasi pelayaran makin paten. Sumber: Unsplash/Howei Li

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Dunia pelayaran dan logistik global mencatatkan tonggak sejarah baru. Digital Container Shipping Association (DCSA) secara resmi mengumumkan keberhasilan transaksi electronic Bill of Lading (eBL) pertama yang sepenuhnya interoperabel— bekerja sama mesti operating system-nya berbeda— dan berbasis standar global. Pencapaian ini menjadi lompatan besar menuju perdagangan global yang benar-benar tanpa kertas dan lebih efisien.

Meskipun teknologi eBL telah tersedia selama bertahun-tahun, adopsinya masih terhambat oleh fragmentasi platform. Sistem yang selama ini ada berjalan secara silo, di mana seluruh pihak dalam transaksi harus menggunakan penyedia solusi yang sama, telah memperlambat digitalisasi sektor ini.

Menurut riset McKinsey & Company, adopsi penuh eBL secara global dapat menghemat biaya langsung hingga USD 6,5 miliar dan meningkatkan volume perdagangan global sebesar USD 40 miliar. Transaksi interoperabel ini menjawab tantangan tersebut dengan menghubungkan sistem yang berbeda dalam satu ekosistem yang terintegrasi, sepet

Tiga Pilar Interoperabilitas DCSA

Menurut laporan Marine Insight , keberhasilan ini dimungkinkan melalui kerangka interoperabilitas DCSA, yang mencakup:

  • Platform Interoperability (PINT) API: Integrasi standar untuk mentransfer eBL antar platform penyedia solusi berbeda.
  • Legal Framework: Perjanjian multilateral yang mengatur hubungan hukum antar penyedia solusi dan pengguna eBL.
  • Control Tracking Registry (CTR): Sistem pelacakan kendali eBL untuk membangun transparansi dan kepercayaan dalam rantai pasok global.

Langkah ini menjadi bukti konkret dari ambisi besar industri untuk mencapai 100% adopsi eBL pada 2030. Setelah bertahun-tahun menjadi visi, interoperabilitas kini menjadi realita dan membuka jalan bagi dokumen pengiriman yang bergerak secepat bisnis, bukan secepat kertas.

× Image