Pelabuhan Kijing, Pelabuhan Baru Kalimantan

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Pelabuhan Kijing, pelabuhan terbesar di Kalimantan, kini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diproyeksikan menjadi pusat logistik dan perdagangan utama di kawasan tersebut. Berlokasi strategis di jalur perdagangan internasional Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), pelabuhan ini menjadi pintu gerbang bagi ekspor komoditas unggulan Indonesia seperti Crude Palm Oil (CPO), bauksit, nikel, dan alumunium.
Sejak mulai beroperasi pada 2022, Pelabuhan Kijing dikelola oleh Pelabuhan Tanjung Priok, yang membawa pengalaman dan infrastruktur kelas dunia. Fasilitas bongkar muat yang canggih, seperti Mobile Crane, Excavator, dan Mobile Conveyor, memastikan efisiensi operasional yang tinggi. Selain itu, pelabuhan ini dilengkapi dengan sistem logistik terintegrasi yang memungkinkan percepatan distribusi barang ke pasar global, per situs resmi Kementerian PUPR.
Pelabuhan Kijing memiliki empat area utama dengan kapasitas yang terus berkembang. Area peti kemas, misalnya, dimulai dengan kapasitas awal 500 ribu TEUs (twenty-foot equivalent unit) dan ditargetkan mencapai 1,95 juta TEUs per tahun di tahap akhir. Sementara itu, area curah kering berkapasitas awal 7 juta ton dan diproyeksikan meningkat hingga 15 juta ton. Untuk area curah cair, kapasitas awalnya 5 juta ton dan akan bertumbuh menjadi 12,18 juta ton. Selain itu, terdapat area multipurpose (serba guna) yang berkapasitas 500 ribu ton di tahap awal, dengan target akhir sebesar 1 juta ton.
Baca Juga: Mau Ikut Binis Keagenan Kapal ? Begini Persyaratannya dari Kemenhub
Luas keseluruhan kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektar, mencakup area terminal serta back-up area pelabuhan. Saat ini, area curah cair telah beroperasi, melayani pengiriman CPO (Crude Palm Oil) dari Kalimantan Barat, Riau, dan Jambi ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, India, Tiongkok, dan Korea Selatan.
Sebagai pusat distribusi dan ekspor, Pelabuhan Kijing diproyeksikan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan sekitarnya. Tantangan ke depan mencakup keberlanjutan operasional, pengelolaan lingkungan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jika tantangan ini dapat diatasi, Pelabuhan Kijing bukan hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, tetapi juga membuka babak baru dalam industri maritim di kawasan ini.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.