Gencatan Tarif 90 Hari ASTiongkok, Perdagangan Laut Dapat Ruang Napas

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Dunia pelayaran mendapat jeda dari badai tarif. Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati penangguhan kenaikan tarif selama 90 hari, menunda lonjakan bea masuk yang semula akan berlaku pada 12 Agustus 2025. Tanpa kesepakatan ini, tarif AS untuk barang Tiongkok akan melonjak dari 30% menjadi 54%, sementara tarif Tiongkok atas barang AS akan naik dari 10% menjadi 30%.
Perpanjangan hingga 10 November 2025 ini mempertahankan tarif pada level saat ini, memberi ruang bagi negosiasi dan menghindarkan potensi penurunan tajam impor Tiongkok ke AS—yang jika terjadi, akan memukul keras sektor pelayaran dan rantai pasok global.
Presiden Donald Trump sejatinya sudah menandatangani Executive Order yang mengesahkan jeda kenaikan tarif, dengan alasan untuk memberi waktu melanjutkan pembicaraan tentang “ketidakseimbangan timbal balik perdagangan” dan isu keamanan nasional. Dari pihak Tiongkok, konfirmasi datang setelah pertemuan bilateral di Stockholm pada akhir Juli. Beijing menyebut langkah ini sebagai hasil kompromi demi menjaga stabilitas perdagangan, per Seatrade Maritime.
Mario Cordero, CEO Pelabuhan Long Beach, mencatat bahwa arus peti kemas di pelabuhan tersebut sempat mencatat rekor tertinggi pada Juli 2025, yang didorong oleh pengiriman barang sebelum kenaikan tarif. Meski demikian, pelabuhan memperkirakan volume akan menurun 10% pada semester kedua 2025, mencerminkan ketidakpastian yang masih membayangi.
Namun, jeda ini tidak sepenuhnya tanpa tantangan. Mulai 14 Oktober 2025, U.S. Trade Representative (USTR) akan menerapkan pungutan tambahan untuk kapal buatan dan milik Tiongkok yang berlabuh di pelabuhan AS. Kebijakan baru ini berpotensi mengubah pola pelayaran dan distribusi armada, memberikan tekanan signifikan pada operator yang banyak menggunakan kapal Tiongkok.
Bagi industri pelayaran, jeda 90 hari ini menjadi waktu untuk mengoptimalkan jadwal, tetapi ancaman biaya tambahan. Tenggat waktu 10 November menjadi pengingat bahwa strategi adaptif dan pemantauan ketat terhadap perkembangan kebijakan geopolitik adalah kunci untuk bertahan.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.