Home > Port

Panduan Aman Cegah Kejut Listrik di Kapal

Kelistrikan di kapal modern sangatlah vital sehingga aspek K3 perlu diperhatikan, terlebih di cuaca buruk.
Ilustrasi kelistrikan di kapal. Sumber: Unsplash/Hafidh Satyanto
Ilustrasi kelistrikan di kapal. Sumber: Unsplash/Hafidh Satyanto

ShippingCargo.co.id, Jakarta– Lingkungan kerja di atas kapal kerap kali kompleks dan menantang, terutama bagi awak baru yang mungkin merasa bingung dan cemas saat pertama kali menjelajahi area kapal. Jaringan pipa, mesin-mesin besar, dan kabel listrik yang saling bersilangan dalam berbagai arah menciptakan lingkungan kerja dengan risiko tinggi tersengat listrik.

Kejutan listrik merupakan salah satu kecelakaan paling serius yang dapat terjadi di kapal mengingat kecelakaan ini biasanya disebabkan oleh kelalaian atau kurangnya kesadaran terhadap bahaya listrik di sekitar. Oleh sebab itu, penting bagi setiap awak kapal untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan demi memastikan keselamatan diri dan orang lain.

Kabel listrik dan koneksi listrik dapat ditemukan di hampir semua sudut kapal, mulai dari ruang mesin hingga area akomodasi. Mengingat potensi bahayanya, setiap awak kapal harus menjalankan tanggung jawabnya dengan cermat dalam mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang ada.

Baca Juga: Ledakan Pesanan Kapal Kontainer Berteknologi Hijau Tutup 2024

Marine Insight membeberkan langkah-langkah penting untuk meminimalkan risiko kejutan listrik di atas kapal:

  1. Pemeriksaan Harian:Lakukan inspeksi harian terhadap motor listrik, kabel, dan sakelar untuk mendeteksi suara abnormal, perubahan suhu, atau koneksi yang longgar.
  2. Keamanan Panel Listrik:Pastikan semua koneksi listrik berada di dalam kotak panel untuk mencegah sentuhan yang tidak disengaja.
  3. Penggunaan Soket di Area Akomodasi:Hindari penggunaan soket multi-colokan yang berlebihan di area akomodasi.
  4. Matikan Pemutus Arus:Sebelum memulai pekerjaan pada sistem listrik, selalu matikan pemutus arus (breaker).
  5. Pemberitahuan Pekerjaan:Gunakan papan pengumuman atau kartu kerja untuk memberitahukan pekerjaan yang sedang berlangsung guna mencegah sistem menyala secara tidak sengaja.
  6. Pemeriksaan Alat Listrik:Periksa peralatan listrik portabel, seperti bor, untuk memastikan tidak ada kabel yang longgar sebelum digunakan.
  7. Alat Pelindung Diri (APD): Gunakan pakaian pelindung, sarung tangan karet, bantalan lutut karet, dan sepatu keselamatan untuk mengurangi risiko kejutan listrik.
  8. Peralatan Berinsulasi:Gunakan alat dengan pegangan yang terinsulasi listrik saat bekerja pada sistem listrik.
  9. Hindari Aksesori Logam:Lepaskan perhiasan, gelang, atau barang konduktif lainnya sebelum memulai pekerjaan.
  10. Isolasi Kabel:Saat bekerja dengan banyak kabel, isolasi semua kabel kecuali yang sedang dikerjakan.
  11. Hindari Sistem Hidup:Usahakan untuk tidak bekerja pada sistem listrik yang aktif. Jika terpaksa, pastikan dilakukan oleh profesional dengan konsentrasi penuh.
  12. Diskusi Pra-Kerja:Lakukan pertemuan kelompok atau diskusi tentang prosedur kerja, risiko, dan bahaya sebelum memulai pekerjaan.
  13. Minta Bantuan Jika Dibutuhkan:Jika tidak memahami sistem yang akan dikerjakan, mintalah bantuan. Jangan bekerja tanpa pengetahuan yang memadai.
  14. Keselamatan Adalah Prioritas:Selalu utamakan keselamatan diri sendiri dan rekan kerja dalam setiap pekerjaan listrik.

Keselamatan di kapal bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kolaborasi tim. Pemahaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja penting sehingga perlu ada pelatihan rutin dalam rangka meningkatkan kesadaran akan bahaya listrik dan memastikan setiap anggota tim memahami prosedur keselamatan yang relevan.

× Image