AS Bongkar Armada Rahasia Putra Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap jaringan pelayaran rahasia milik Mohammad Hossein Shamkhani, putra dari Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran. Armada ini dituduh mengoperasikan sistem penghindaran sanksi paling kompleks dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengangkut minyak Iran dan Rusia ke pasar global serta memfasilitasi perdagangan senjata ke Rusia.
Kementerian Keuangan AS, melalui Office of Foreign Assets Control (OFAC), menjatuhkan lebih dari 115 sanksi terhadap individu, perusahaan, dan lebih dari 50 kapal yang tergabung dalam jaringan ini. Langkah ini disebut sebagai paket sanksi terkait Iran terbesar sejak 2018.
“Ini bukan hanya soal minyak. Ini soal kekuasaan, uang haram, dan bagaimana elite rezim Iran menyalahgunakan jabatan mereka untuk mendanai ancaman global,” ujar Menteri Keuangan AS, Scott Bessent
Baca Juga:Masuknya Cosco Picu Optimisme Baru atas Penjualan Aset Pelabuhan
Mohammad Hossein disebut menjalankan operasinya secara rahasia, menggunakan nama samaran seperti “Hector” dan “Hugo Hayek”, bahkan dengan paspor palsu dari Republik Dominika. Kapal-kapal yang dikendalikannya menggunakan taktik seperti mematikan sistem pelacakan AIS, mengganti pengelola kapal secara berkala, serta memalsukan dokumen muatan, per gCaptain.
Salah satu contoh adalah kapal BIGLI berbendera Liberia, yang kedapatan membawa petrokimia Iran ke Tiongkok dengan dokumen yang dimodifikasi.Jaringan ini diketahui beroperasi dari Uni Emirat Arab, menggunakan perusahaan bayangan seperti Marvise SMC DMCC, yang sebelumnya dikenal sebagai Mairin Ship Management. Perusahaan ini diam-diam mengelola puluhan kapal yang tampak dimiliki oleh berbagai entitas berbeda.
Lebih dari sekadar perdagangan energi, jaringan ini juga terlibat dalam pengiriman rudal dan komponen drone dari Iran ke Rusia, yang dibalas dengan pengiriman minyak dari Moskow. Praktik ini telah memicu kekhawatiran internasional atas perdagangan senjata ilegal di tengah konflik global yang tengah berlangsung. OFAC mengungkap bahwa keuntungan dari perdagangan ilegal ini — yang mencapai puluhan miliar dolar — dicuci melalui jaringan perusahaan cangkang global untuk menutupi jejak dana yang mengarah ke Teheran.
Langkah AS ini diambil di bawah Executive Order 13902 dan bagian dari strategi “maximum economic pressure” terhadap Iran. Sementara itu, pengamat industri maritim menilai kasus ini menunjukkan betapa sulitnya menegakkan sanksi terhadap jaringan yang disokong negara dan memiliki strategi elusif tingkat tinggi.
“Ini adalah pengingat serius bahwa perdagangan global masih sangat rentan terhadap aktor-aktor negara yang menggunakan armada bayangan dan celah hukum internasional untuk melanggar aturan,” ujar seorang analis pelayaran internasional.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.