Home > Shipping

INDEF Dorong Strategi Diversifikasi dan Logistik Maritim untuk Hadapi Tarif AS

Indonesia didorong untuk bangun ekosistem logistik maritim yang adaptif dan efisien,
Pelayaran dunia, dan Indonesia, terancam resesi akibat tarif Trump (Ilustrasi). Sumber:Freepik
Pelayaran dunia, dan Indonesia, terancam resesi akibat tarif Trump (Ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta —Indonesia terus coba menanggapi kebijakan tarif 19 persen dari Amerika Serikat terhadap produk lokal. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyarankan setidaknya tiga langkah utama untuk memperkuat daya saing ekspor nasional.

Ketiganya adalah adanya ekspansi pasar, iklim investasi kondusif, dan diversifikasi produk. Ketiganya memiliki dampak langsung terhadap rantai logistik maritim yang jadi salah satu tulang punggung perdagangan Indonesia, baik lokal ataupun luar negeri.

Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti, menyoroti dominasi impor bahan baku dari lima negara—terutama Tiongkok—yang mencerminkan tingginya ketergantungan pada rantai pasok luar negeri, per Republika.Dalam konteks logistik laut, ini menunjukkan pentingnya penguatan rantai pasok domestik dan peningkatan efisiensi pelabuhan, distribusi, dan sistem transportasi multimoda untuk mendukung substitusi impor dan hilirisasi.

Dari sisi ekspor, penyesuaian tarif oleh AS menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar melalui penguatan konektivitas pelabuhan dan layanan pelayaran langsung (direct call), terutama ke kawasan non-tradisional seperti Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

Selain itu, diversifikasi produk ekspor juga memerlukan transformasi logistik, termasuk infrastruktur pendingin (cold chain), pelacakan digital (digital tracking), dan integrasi pelabuhan dengan kawasan industri. Hal ini krusial agar produk bernilai tambah seperti elektronik, farmasi, dan makanan olahan dapat dikirim dengan standar kualitas tinggi dan biaya logistik yang efisien.

Esther mencontohkan Vietnam sebagai negara yang mampu mengoptimalkan relokasi rantai pasok global selama perang dagang AS–Tiongkok. Keberhasilan Vietnam tidak hanya terletak pada strategi perdagangan, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur logistik pelabuhan dan kebijakan insentif yang pro-investasi.

Bagi Indonesia, strategi menghadapi tarif bukan hanya soal negosiasi dagang, melainkan membangun ekosistem logistik maritim yang adaptif, efisien, dan siap menjawab dinamika global.

× Image