Tarif Ekspor Tekstil ke AS Jadi 19 Persen API Dorong Optimalisasi Ekspor dan Dukungan Logistik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut baik keputusan penyesuaian tarif ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Amerika Serikat dari semula 32% menjadi 19%. Langkah ini dinilai membuka peluang baru bagi penguatan akses pasar di sektor padat karya—termasuk dari sisi logistik dan pengiriman lintas samudra.
Ketua Umum API, Jemmy Kartiwa, menyampaikan apresiasinya terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto atas capaian diplomasi tersebut. Ia memaparkan apabila keberhasilan in bisa mencerminkan efektivitas negosiasi ekonomi strategis Indonesia dalam menjaga daya saing industri nasional di pasar utama seperti AS, per lansiran Republika.
Dari perspektif logistik maritim, penyesuaian tarif ini berpotensi meningkatkan volume ekspor tekstil melalui jalur laut, terutama ke pelabuhan-pelabuhan utama di Pantai Timur dan Barat Amerika. Dengan proyeksi peningkatan permintaan, dukungan dalam bentuk efisiensi rantai pasok, keandalan pengapalan, dan harmonisasi regulasi pelabuhan akan menjadi krusial.
API juga mendorong adanya tindak lanjut konkret, termasuk:
- Harmonisasi regulasi teknis ekspor-impor
- Promosi perdagangan bilateral yang terintegrasi
- Fasilitasi logistik, termasuk ketersediaan kontainer dan efisiensi pelabuhan
- Insentif fiskal dan non-fiskal untuk penguatan rantai pasok dalam negeri
Jemmy menegaskan pentingnya perlindungan pasar domestik dari banjirnya produk impor yang dapat mengganggu kapasitas produksi dan utilisasi industri lokal. Selain itu, logistik yang efisien akan menjadi faktor pendorong utama dalam meningkatkan utilisasi, menyerap tenaga kerja, dan mendorong investasi di sektor TPT.
“Dengan dukungan logistik dan regulasi yang tepat, industri TPT nasional bisa menjadikan momentum ini sebagai lompatan ekspor jangka panjang,” tutup Jemmy.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.