ShippingCargo.co.id, Jakarta—Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa, Denpasar, terus menegaskan transformasi pelabuhan ini sebagai simpul maritim strategis yang mengintegrasikan sektor wisata dan logistik laut. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut BMTH sebagai “proyek strategis nasional” yang memperkuat posisi Bali dalam segmen wisata bahari premium.

Secara infrastruktur, BMTH kini mampu melayani hingga tiga kapal pesiar besar secara simultan dengan total panjang dermaga 1.100 meter dan kapasitas terminal penumpang mencapai 9.000 orang. Fasilitas ini juga didukung oleh dermaga khusus yacht seluas 57.400 meter persegi yang mampu menampung hingga 275 kapal pesiar kecil (yacht).

Dari sisi logistik maritim, BMTH bukan hanya melayani wisatawan, tetapi juga dirancang sebagai simpul multimodal yang terintegrasi dengan jaringan pelayaran dan rantai pasok di kawasan timur Indonesia. Direktur Strategi Pelindo, Drajat Sulistyo, menegaskan bahwa proyek ini adalah wujud kontribusi BUMN dalam mendukung diversifikasi ekonomi daerah melalui pelabuhan yang tidak hanya menjadi pintu masuk wisatawan, tapi juga gateway logistik bernilai strategis, per Republika.

Selama semester I 2025, Pelabuhan Benoa telah disinggahi 38 kapal pesiar dengan lebih dari 50.000 wisatawan mancanegara. Jumlah ini menunjukkan rebound positif sektor pelayaran wisata pasca pandemi, sekaligus mengindikasikan pentingnya infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien dalam mendukung mobilitas lintas laut berbasis pariwisata.

BMTH adalah contoh konkret sinergi antara pengembangan sektor wisata dan infrastruktur maritim, yang ke depan dapat direplikasi di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia.Dengan BMTH, Bali tak hanya menjadi magnet turisme, tapi juga titik kunci dalam arsitektur logistik maritim nasional.