Home > Shipping

Serangan Houthi Kembali Ganggu Jalur Pelayaran Laut Merah

Serangan kali ini menunjukkan bahwa meskipun jeda selama tujuh bulan, ancaman tetap aktif.
Konflik Iran-Israel dapat membahayakan logistik maritim dunia (ilustrasi). Sumber:Freepik
Konflik Iran-Israel dapat membahayakan logistik maritim dunia (ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta– Jalur pelayaran Laut Merah kembali memanas setelah kapal kargo Magic Seas berbendera Liberia diserang dan dibakar di barat daya Al Hudaydah, Yaman. Serangan ini dikonfirmasi sebagai aksi kelompok Houthi dan menjadi insiden maritim pertama yang tercatat sejak Desember 2024, menandai eskalasi baru dalam ketegangan keamanan laut regional, per Reuters, seperti dilansir oleh gCaptain.

Rincian Serangan: Senjata Ringan, Granat, dan Drone Laut

Laporan dari UK Maritime Trade Operations (UKMTO) dan Ambrey menyebutkan bahwa serangan dilakukan oleh 8–9 sekoci kecil yang melepaskan tembakan senjata ringan dan granat roket ke kapal tersebut. Tim keamanan di kapal membalas tembakan. Serangan berlanjut dengan peluncuran 4 drone laut (Unmanned Surface Vehicles/USVs), dua di antaranya menghantam sisi kiri kapal dan menyebabkan kerusakan pada kargo serta kebakaran di atas kapal.

Meski operator kapal belum memberikan pernyataan resmi, seluruh awak berhasil diselamatkan oleh kapal dagang yang melintas. Sumber keamanan laut menegaskan bahwa serangan terjadi sekitar 51 mil laut dari kota pelabuhan Hodeidah dan identitas kapal yang diserang cocok dengan "profil target" khas Houthi.

“Serangan ini menunjukkan penggunaan senjata gabungan secara terencana dengan niat nyata untuk menenggelamkan kapal,” kata Martin Kelly dari EOS Risk Group kepada Reuters, dikutip dari gCaptain.

Eskalasi Baru Setelah Kesepakatan AS–Houthi Gagal Dijaga

Serangan ini datang hanya sebulan setelah Amerika Serikat menghentikan serangan udaranya terhadap Houthi sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi Oman. Dalam kesepakatan tersebut, Houthi berjanji tidak akan menyerang kapal AS di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb. Namun, setelah AS menggempur fasilitas nuklir Iran pada Juni, Houthi kembali mengancam akan menyerang kapal-kapal AS—ancaman yang kini tampaknya mulai direalisasikan.

Kepentingan Komersial dalam Ancaman Serius

Dalam hampir satu tahun terakhir, kelompok Houthi telah meluncurkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal dagang, menenggelamkan dua, menyita satu, dan menewaskan sedikitnya empat awak kapal. Serangan kali ini menunjukkan bahwa meskipun jeda selama tujuh bulan, ancaman tetap aktif.

Arahan Keamanan Maritim Diperketat

UKMTO telah memperbarui imbauan keamanan kepada kapal-kapal yang berlayar melalui Laut Merah bagian selatan, Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden untuk:

  • Menghindari pelabuhan di wilayah kendali Houthi seperti Ras Isa, Saleef, dan Hodeidah,
  • Waspada terhadap aktivitas mencurigakan,
  • Melaporkan segera semua insiden ke UKMTO.

Kapal dengan afiliasi Israel, AS, Inggris, dan sekutu disarankan untuk membatasi aktivitas di wilayah tersebut. Insiden terbaru terhadap Magic Seas membuktikan bahwa janji damai di kawasan ini rapuh dan penuh risiko. Kembali aktifnya serangan Houthi memperkuat posisi Laut Merah sebagai salah satu jalur pelayaran paling tidak stabil secara geopolitik di dunia.

Industri maritim global kini dituntut untuk kembali mengevaluasi rute, meningkatkan perlindungan kapal, dan menyelaraskan strategi diplomatik untuk menghindari kerugian ekonomi dan korban jiwa lebih lanjut.

× Image