Home > Kebijakan

Masa Depan Logistik: Integrasi AI dan Platform Terbuka

Kolaborasi antara platform eksklusif dan infrastruktur publik akan menentukan masa depan rantai pasok global.
Integrasi logistik dengan AI, solusi masa depan industri? (ilustrasi) Sumber:Freepik
Integrasi logistik dengan AI, solusi masa depan industri? (ilustrasi) Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Peluncuran platform Movement oleh project44 menandai era baru dalam otomatisasi rantai pasok global. Namun di balik sorotan teknologi AI tersebut, muncul solusi alternatif berbasis kolaborasi terbuka: Virtual Watch Tower (VWT).

Project44, penyedia teknologi rantai pasok asal Chicago, baru saja meluncurkan Movement, platform “Decision Intelligence” yang menjanjikan visibilitas, pengambilan keputusan otomatis, hingga pengaturan ulang pengiriman menggunakan agen AI. Perusahaan besar seperti Ford dan Home Depot mengklaim manfaat besar dari pengurangan gangguan dan peningkatan pengiriman tepat waktu.

Namun, Movement adalah platform eksklusif, sebuah solusi mahal yang dirancang untuk korporasi global. Di sisi lain, hadir Virtual Watch Tower (VWT), sistem digital publik yang sedang dikembangkan oleh lembaga riset independen di Eropa dan Asia, seperti RISE, A*STAR, VTT, dan TalTech. Platform ini bersifat federatif dan netral, serta dirancang agar semua pelaku, mulai dari operator pelabuhan hingga sopir mendapat akses data real-time yang sama.

Contoh riil efektivitas VWT adalah pengiriman kayu dari Oulu, Finlandia ke Australia. Saat badai mengancam koneksi pelayaran di Zeebrugge, Belgia, semua pihak menerima peringatan yang sama, mengambil tindakan secara terkoordinasi, dan memastikan kargo tiba tepat waktu.

Apakah Movement akan menggantikan VWT? Tidak. Justru keduanya bisa saling melengkapi. VWT menyediakan data terbuka dan andal, sedangkan Movement memprosesnya dengan kecerdasan buatan. Gabungan keduanya membuka jalan bagi ekosistem logistik global yang lebih cerdas dan inklusif.

Kesimpulannya, inovasi masa depan bukan soal siapa yang paling canggih, tapi siapa yang bisa membangun konektivitas. Kolaborasi antara platform eksklusif dan infrastruktur publik akan menentukan masa depan rantai pasok global.


× Image