1 dari 4 Pekerja Laut Alami Cedera Kerja, Pelatihan Masih Minim

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Satu dari empat pekerja laut (25%) melaporkan pernah mengalami cedera atau dampak negatif dari pekerjaan mereka dalam dua tahun terakhir. Angka ini jauh melampaui rata-rata global di semua sektor pekerjaan (18%), menjadikan sektor kelautan sebagai yang paling berisiko menurut laporan World Risk Poll 2024 Focus On dari Lloyd’s Register Foundation.
Laporan ini disusun berdasarkan survei terhadap 147.000 pekerja dari berbagai sektor di seluruh dunia. Hasilnya menempatkan pekerja laut sebagai kelompok dengan risiko kerja tertinggi, bahkan melampaui sektor konstruksi (22%) dan pertambangan (21%).
Yang cukup mengkhawatirkan, sebanyak 68% pekerja laut mengaku belum pernah menerima pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3/OSH). Hanya 25% yang mendapat pelatihan dalam dua tahun terakhir, padahal profesi ini sangat rawan terhadap kondisi ekstrem di lapangan.
Cuaca ekstrem menjadi ancaman utama. Sebanyak 33% pekerja laut menyatakan telah mengalami dampak serius akibat cuaca buruk dalam dua tahun terakhir, jauh lebih tinggi dibandingkan 20% di sektor lain. Fakta ini menunjukkan betapa besar paparan mereka terhadap dampak perubahan iklim — mulai dari badai, gelombang tinggi, hingga kondisi laut yang semakin tak menentu.
“Laut sudah lama dikenal sebagai lingkungan kerja paling berbahaya. Kini, risikonya semakin tinggi seiring memburuknya krisis iklim. Kebijakan perlindungan bagi pekerja laut harus berdasarkan data seperti ini,” tutur Prof. Maximo Mejia, Presiden World Maritime University,seperti dilansir oleh Splash247.
Chirag Bahri dari ISWAN turut menambahkan, “Selain tantangan cuaca, tekanan mental seperti kesepian dan tekanan sosial juga menjadi beban berat bagi pekerja laut. Kita perlu solusi yang berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan mereka, karena ekonomi dunia sangat bergantung pada kekuatan mereka.”
Meskipun peran pekerja laut sangat vital dalam menjaga roda perdagangan global, mereka masih kekurangan perlindungan yang layak. Diperlukan peningkatan pelatihan, perhatian lebih terhadap kesejahteraan, serta kebijakan berbasis data agar para penjaga samudra dunia tidak terus menjadi korban dalam diam.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.