Home > Shipping

Laporan Keamanan Maritim Samudera Hindia 2024: Banyak Tantangan Baru

Keamanan maritim wilayah tersebut membutuhkan kerja sama multilateral dan kewaspadaan berkelanjutan.
Tantangan pelayaran di bagian barat Samudera Hindia tampaknya akan semakin berat di 2025 (ilustrasi). Sumber:Freepik
Tantangan pelayaran di bagian barat Samudera Hindia tampaknya akan semakin berat di 2025 (ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Pada tahun 2024, wilayah Samudera Hindia Barat (WIO) menghadapi ancaman keamanan maritim yang semakin kompleks. Ancaman tersebut, menurut analisa Kapten Harifidy A. Alex Ralaiarivony termasuk serangan Houthi di Laut Merah dan kebangkitan pembajakan, yang mengganggu stabilitas ekonomi dan keselamatan regional mengingat daerah tersebut banyak memiliki pelabuhan penting yang merupakan hub maritim dunia.

Dalam tulisannya di Maritime Executive, kapten Ralaiarivony menyatakan apabila wilayah WIO merupakan pintu gerbang strategis yang menghubungkan Asia, Pasifik, dan Timur Tengah, dengan lalu lintas maritim signifikan melalui Selat Bab-El-Mandeb dan Hormuz, yang mengangkut 20,9 juta barel minyak setiap hari. Pada 2024, kejadian keamanan maritim meningkat dari 640 pada 2017 menjadi 1.145, mencakup ancaman tradisional seperti perdagangan gelap dan penangkapan ikan ilegal, serta tantangan baru.

Serangan Houthi menyebabkan 128 tindakan kekerasan di laut, naik dari 69 pada 2023, mengganggu pengiriman global dan meningkatkan biaya asuransi. Pembajakan kembali muncul dengan 18 insiden, terutama di Perairan Somalia, sementara insiden maritim melonjak 20% menjadi 512 kejadian, didorong oleh polusi dan kecelakaan. Perdagangan gelap narkoba (127 insiden) dan penangkapan ikan IUU (69 insiden) tetap mengancam stabilitas dan ekosistem, per Maritime Executive.

Sejauh ini setidaknya ada dua program untuk perlindungan di wilyah sarat konflik tersebut. Pusat Fusi Informasi Maritim Regional (RMIFC) mendukung operasi regional dengan berbagi informasi, berkolaborasi dalam arsitektur keamanan maritim bersama pusat nasional dan internasional. Program Safe Seas Africa (SSA) Uni Eropa, yang dimulai Juli 2024, memperkuat kapasitas regional untuk mengatasi ancaman ini.

Keamanan maritim WIO membutuhkan kerja sama multilateral dan kewaspadaan berkelanjutan. Dengan memperkuat koordinasi, berbagi informasi, dan kapasitas nasional melalui RMIFC serta mitra, wilayah ini dapat melindungi kepentingan ekonomi dan keselamatan bagi semua pemangku kepentingan.

× Image