ShippingCargo.co.id, Jakarta— Inisiatif global baru bertajuk 10,000 Ships for the Ocean resmi diluncurkan pekan lalu untuk meningkatkan kapasitas pemantauan cuaca dan lautan secara real-time. Tujuannya adalah menambah jumlah kapal komersial yang dilengkapi peralatan pemantauan dari 2.000 menjadi 10.000 unit.

Saat ini, meski laut mencakup lebih dari 70% permukaan bumi, banyak area samudra yang masih minim pengamatan. Akibatnya, prakiraan cuaca dan sistem peringatan dini kerap mengalami keterbatasan. Inisiatif ini diharapkan dapat menutup celah tersebut dan memperkuat sistem pemantauan iklim global.

Proyek ini digagas oleh sejumlah mitra internasional, termasuk European Center for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF), Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO, dan Organisasi Maritim Internasional (IMO). Salah satu pendukungnya adalah perusahaan pelayaran Norwegia Höegh Autoliners yang telah berkomitmen mengikutsertakan armadanya.

“Data cuaca dari kapal laut yang digunakan untuk prakiraan cuaca global masih 15 kali lebih sedikit dibandingkan data dari stasiun meteorologi di darat. Semakin banyak titik data yang tersedia, semakin akurat prediksi cuaca kita,” ujar Direktur Jenderal ECMWF, Florence Rabier, per Maritime Executive.

Inisiatif ini menjadi pelengkap dari reformasi Argo Program, jaringan global 4.000 pelampung otonom yang sejak awal 2000-an telah memantau suhu dan salinitas laut hingga kedalaman 2.000 meter. Ke depan, Argo akan diperluas dengan 1.200 pelampung baru yang mampu menjangkau kedalaman hingga 6.000 meter dan memantau lebih banyak parameter kimia dan fisik.