Home > Shipping

Pertamina Siapkan Jalur Alternatif Hadapi Konflik Timur Tengah

Langkah-langkah antisipatif ini cerminkan kesiapan Indonesia dalam menjaga kestabilan pasokan energi nasional.
Armada pelayaran berbendera Indonesia punya risiko tinggi di Teluk Persia.(ilustrasi). Sumber:Freepik
Armada pelayaran berbendera Indonesia punya risiko tinggi di Teluk Persia.(ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id— PT Pertamina (Persero) menyiapkan skenario pengalihan jalur pelayaran logistik (reroute) untuk memastikan kelancaran distribusi energi nasional apabila konflik antara Israel dan Iran semakin memanas.

“Jika konflik meningkat, kami akan melakukan reroute ke jalur pelayaran yang lebih aman,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Ia menambahkan, langkah mitigasi ini akan dilaksanakan oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Pertamina Patra Niaga.

Selain pengalihan jalur, Pertamina juga mempertimbangkan opsi diversifikasi impor minyak mentah dari kawasan di luar Timur Tengah, termasuk Afrika. Menurut Fadjar, fleksibilitas kontrak saat ini memungkinkan Pertamina untuk mengalihkan sumber impor tanpa terikat kontrak jangka panjang. "Kalau ada gangguan di satu titik, kami bisa impor dari tempat lain," jelasnya, per Republika pada Sabtu (14/6/2025).

Langkah-langkah antisipatif ini mencerminkan kesiapan Indonesia dalam menjaga kestabilan pasokan energi nasional di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Sampai saat ini, konflik Israel-Iran belum berdampak langsung pada operasional Pertamina. Namun, perusahaan tetap waspada mengingat ketegangan yang meningkat. Serangan besar-besaran Israel ke sejumlah target militer Iran, termasuk individu terkait program nuklir, telah memicu penutupan Bandara Imam Khomeini di Teheran.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan kepercayaan dirinya bahwa Indonesia mampu menjaga ketahanan energi. Pemerintah terus menggenjot produksi migas dalam negeri untuk meminimalisir dampak gejolak harga minyak dunia.


× Image