Kekacauan Logistik Laut Meluas: Kemacetan Pelabuhan Eropa Bisa Picu Lonjakan Tarif Global

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Kemacetan pelabuhan di Eropa Utara semakin memburuk dan mulai merembet ke Asia dan Amerika Serikat, memicu kekhawatiran akan lonjakan tarif pengiriman global, demikian laporan terbaru dari konsultan maritim Drewry yang dirilis Jumat lalu.
Waktu tunggu kapal meningkat drastis di pelabuhan-pelabuhan utama: Bremerhaven mencatat lonjakan 77% sejak akhir Maret, diikuti Antwerp (37%) dan Hamburg (49%). Faktor utama di balik kemacetan ini adalah kekurangan tenaga kerja serta rendahnya permukaan air Sungai Rhine yang menghambat lalu lintas tongkang dari dan ke kawasan pedalaman.
Di sisi lain, kebijakan rollback tarif AS terhadap produk impor dari Tiongkok—tarif 145% yang sementara diturunkan menjadi 30% selama 90 hari—menyulut percepatan pengapalan antar dua ekonomi terbesar dunia.
“Keterlambatan pelabuhan memperpanjang waktu pengiriman, mengganggu perencanaan inventaris, dan memaksa pengirim untuk menambah stok cadangan,” ungkap Drewry dalam laporannya. Fenomena serupa juga terpantau di Shenzhen, Los Angeles, dan New York, di mana antrian kapal meningkat sejak akhir April, per gCaptain.
CEO Hapag-Lloyd AG, Rolf Habben Jansen, memperkirakan setidaknya dibutuhkan 6–8 minggu ke depan untuk menstabilkan kondisi di pelabuhan Eropa. Namun, ketidakpastian masih menyelimuti. Ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap Uni Eropa dengan tarif 50% mulai 1 Juni dikhawatirkan akan mengguncang perdagangan transatlantik.
Menurut Oxford Economics, negara-negara seperti Jerman, Irlandia, Italia, Belgia, dan Belanda berisiko tinggi karena ketergantungan ekspor ke AS. Sementara Bloomberg Economics memperkirakan, tarif 50% dapat memangkas ekspor UE ke AS hingga lebih dari separuh.
Dengan meningkatnya ketegangan global dan kapal-kapal kontainer masih menghindari Laut Merah akibat konflik bersenjata, pelayaran kini harus menempuh rute memutar via Afrika Selatan. Imbasnya, waktu tempuh dan biaya operasional melonjak—dampak yang langsung terasa pada tarif pengiriman.
Pengangkutan laut global kini berada di titik genting. Dengan permintaan melonjak dan jalur terganggu, penyedia jasa pelayaran seperti MSC telah mulai menerapkan general rate increases dan peak season surcharge yang akan efektif mulai Juni. Jika situasi berlanjut, bukan tidak mungkin harga logistik akan kembali menyentuh level tertinggi pasca-pandemi.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.