ShippingCargo.co.id, Jakarta— PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha Pertamina di sektor logistik maritim, mengumumkan langkah strategisnya dalam menghadapi gejolak geopolitik global dan memperluas ekspansi bisnisnya.Langkah ini dinilai penting mengingat meningkatnya ketegangan global, mulai dari konflik di Eropa dan Timur Tengah, ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok, hingga perseteruan Indo-Pakistan, yang seluruhnya berdampak langsung pada rantai perdagangan dunia.

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menjelaskan bahwa ekspansi pasar dan diversifikasi kargo menjadi tulang punggung strategi perusahaan untuk menjaga ketahanan bisnis di tengah dinamika yang sangat fluktuatif. “Langkah ini diambil agar perusahaan tidak bergantung pada satu pasar atau jenis kargo saja,” ujarnya dalam pernyataan resmi PIS di situs resminya.

Saat ini, PIS telah memperluas rute pelayaran internasional ke 65 negara serta memiliki kantor perwakilan di Singapura, Dubai, dan London. Hasilnya, kontribusi pendapatan dari pasar non-captive meningkat hingga 64% sepanjang 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain sektor energi, PIS juga mulai menjajaki peluang di sektor lain seperti pengangkutan dry bulk. “Ini adalah bentuk antisipasi kami terhadap situasi geopolitik yang sangat dinamis,” kata Eka.

Sebagai subholding logistik maritim Pertamina, PIS tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, namun juga berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui jaringan logistik laut yang handal dan berkelanjutan.

Upaya PIS untuk memperluas cakupan pasar dan produk dinilai memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, sekaligus mendukung konektivitas laut yang efisien dan kompetitif di tingkat nasional dan kawasan.