Pelni-Pelindo Perkuat Sinergi Maritim untuk Efisiensi Logistik Nasional

ShippingCargo.co.id, Jakarta— PT Pelni dan PT Pelindo memperdalam kolaborasi strategis dalam membangun ekosistem logistik maritim yang berkelanjutan, dengan target ambisius memangkas biaya logistik nasional hingga 22% pada 2026 dan mengoptimalkan konektivitas antarpulau.
Kolaborasi kedua BUMN ini tidak sekadar integrasi operasional, melainkan fondasi transformasi maritim nasional. Sinergi Pelni-Pelindo melibatkan integrasi digital, modernisasi infrastruktur, dan inisiatif dekarbonisasi yang dirancang untuk menjawab tantangan logistik di wilayah 3T serta tekanan global terhadap rantai pasok.
Integrasi Operasional dan Transformasi Digital
Berangkat dari MoU 2022, kedua perusahaan telah menghubungkan 14 pelabuhan utama dan 28 rute pelayaran. Platform logistik terintegrasi yang dibangun memungkinkan Pelni meningkatkan proporsi pendapatan dari sektor kargo menjadi 55% pada 2025.
Pelni meluncurkan sistem Freight Management System 4.0 yang terkoneksi dengan Indonesia National Single Window milik Pelindo. Teknologi ini menghadirkan pelacakan kargo berbasis blockchain, dynamic pricing dengan AI, serta pemrosesan dokumen yang dipangkas dari 8 jam menjadi hanya 47 menit per kapal, per laporan keberlanjutan Pelni berikut yang dirilis 2023 silam.
Modernisasi dan Efisiensi Pelabuhan
Pelindo menggelontorkan Rp2,1 triliun untuk membangun empat automated stacking yard dan menginstalasi 18 unit E-RTG di pelabuhan utama. Produktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan melonjak 125% dengan waktu sandar kapal dipersingkat dari dua hari menjadi 24 jam.
Komitmen Lingkungan dan Ekonomi Sirkular
Langkah dekarbonisasi mencakup konversi armada tugboat ke sistem hybrid LNG-listrik, instalasi panel surya di delapan pelabuhan, dan penanaman 12.000 mangrove. Inisiatif ini memangkas emisi CO sebesar 28.000 ton per tahun.
Kemitraan dengan UMKM juga mengolah 1.200 ton limbah pelabuhan per tahun menjadi bahan baku industri dan konversi limbah pelumas menjadi bahan bakar alternatif, menciptakan nilai ekonomi Rp98 miliar per tahun.
Dampak Rantai Pasok dan Proyeksi ke Depan
Sinergi ini sukses menurunkan dwell time rata-rata menjadi 1,8 hari dan menaikkan utilisasi kontainer kosong ke 82%. LPEM UI memproyeksikan efisiensi ini mampu menghemat Rp4,2 triliun per tahun bagi eksportir nasional.
Ke depan, Pelni-Pelindo menargetkan kapasitas logistik nasional mencapai 48 juta TEU dan pengurangan intensitas karbon hingga 45% dari baseline 2022. Strategi penguatan armada, percepatan proyek green port senilai Rp7,8 triliun, dan pembentukan Maritime Digital Academy menjadi agenda kunci mewujudkan ekosistem logistik maritim modern dan tangguh.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.