Home > Shipping

Rekor Defisit AS Pecah, Ekonomi Diprediksi Kontraksi Efek Perang Tarif

Banyak analis sepakat bahwa dampak awal dari gelombang tarif baru sudah mulai terasa nyata bagi perekonomian AS.
ILustrasi kargo di pelabuhan. Sumber:Republika/Prayogi
ILustrasi kargo di pelabuhan. Sumber:Republika/Prayogi

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Defisit perdagangan barang Amerika Serikat melebar secara tak terduga pada Maret 2025, mencatatkan rekor tertinggi sebesar USD 162 miliar, naik 9,6% dibanding bulan sebelumnya. Data dari Departemen Perdagangan ini menunjukkan perusahaan-perusahaan AS masih terus mengimpor barang dalam jumlah besar guna menghindari tarif tambahan dari kebijakan Presiden Donald Trump.

Lonjakan impor menjelang penerapan tarif logam dan barang konsumen menjadi pukulan berat terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama. Dengan impor yang dihitung sebagai pengurang Produk Domestik Bruto (PDB), sejumlah ekonom kini merevisi turun prediksi mereka. Proyeksi awal GDP dari The Fed Atlanta bahkan menunjukkan potensi kontraksi hingga 1,5%.

“Data perdagangan lanjutan mendukung perkiraan kontraksi 1,1% GDP kami,” ujar Carl Weinberg, kepala ekonom High Frequency Economics. “Risiko terhadap proyeksi kami justru cenderung semakin menurun.”

Kebijakan tarif menjadi pilar utama strategi Trump untuk merangsang produksi domestik, menurunkan defisit dagang, dan meningkatkan pendapatan negara. Namun, seperti dilansir oleh Bloomberg, lonjakan impor barang konsumsi dan kendaraan justru menunjukkan efek sebaliknya, menekan angka pertumbuhan ekonomi dan sentimen konsumen.

Laporan terpisah dari The Conference Board mengungkap bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan anjlok ke titik terendah sejak 2011. Ketidakpastian dan kekhawatiran terhadap inflasi harga barang menjadi pemicu utamanya.

Di sisi lain, cadangan stok di tingkat grosir naik 0,5%, namun inventaris ritel menurun, terutama di sektor otomotif. Bersamaan dengan penurunan lowongan kerja di Maret, tren ini mengindikasikan pelemahan permintaan tenaga kerja di tengah tekanan ekonomi yang meningkat.

× Image