Home > Port

Tiongkok Pantau Ketat Rencana Penjualan Bisnis Pelabuhan CK Hutchison

Perang Tarif AS-Tiongkok buat penjualan CK Hutchison semakin pelik.
Pelayaran AS-Asia menurun drastis akibat tarif Trump. Sumber:Freepik
Pelayaran AS-Asia menurun drastis akibat tarif Trump. Sumber:Freepik

Shippingcargo.co.id, Jakarta — Regulator pasar utama Tiongkok, State Administration for Market Regulation (SAMR), menyatakan bahwa pihaknya sedang mengawasi secara ketat rencana penjualan mayoritas operasi pelabuhan milik CK Hutchison kepada konsorsium yang dipimpin BlackRock, dan memperingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba menghindari tinjauan antitrust.

Penjualan ini menjadi sorotan geopolitik karena mencakup dua pelabuhan yang berlokasi di sekitar Terusan Panama—jalur strategis dunia yang kini masuk dalam arena tarik menarik pengaruh antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Dilarang keras menjalankan konsentrasi usaha tanpa persetujuan regulator. Pelanggaran akan dikenakan sanksi hukum," tulis SAMR dalam pernyataan resminya, seperti dilansir oleh Reuters pada Senin (27/4/2025).

Pernyataan ini merupakan respons atas laporan Wall Street Journal yang menyebut bahwa pihak MSC—bagian dari konsorsium pembeli—berupaya melanjutkan sebagian akuisisi sambil menyelesaikan sengketa atas dua pelabuhan Panama.

Presiden AS Donald Trump menyambut kesepakatan ini sebagai upaya “merebut kembali” kendali atas jalur laut penting tersebut, dan mengusulkan agar kapal dagang dan militer AS diberi akses gratis di Terusan Panama dan Suez. Sebaliknya, media resmi Tiongkok mengecam transaksi ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepentingan nasional Tiongkok.

CK Hutchison milik taipan Li Ka-shing mengumumkan bulan lalu akan melepas 80% saham di bisnis pelabuhannya—yang mencakup 43 pelabuhan di 23 negara—dengan nilai enterprise $22,8 miliar. Saham 20persen lainnya akan dimiliki oleh PSA International dari Singapura yang juga sedang mempertimbangkan penjualan.

Namun pelabuhan milik Hutchison di Tiongkok dan Hong Kong dikecualikan dari kesepakatan ini.Tentu keputusan ini jelas memperlihatkan semakin kompleksnya strategi dagang global di tengah perang tarif AS-Tiongkok yang kian memanas.

× Image