ShippingCargo.co.id, Jakarta —Kesepakatan akuisisi antara konsorsium BlackRock dan Terminal Investment Limited (TIL) dengan Hutchison Ports mencetak sejarah sebagai transaksi terbesar di sektor pelabuhan kontainer global, dengan nilai mencapai US$22,76 miliar. Akuisisi ini mencakup 43 pelabuhan dengan 199 dermaga di 23 negara, namun tidak termasuk pelabuhan Hutchison di Tiongkok dan Hong Kong.

Secara strategis, pelabuhan Balboa dan Cristobal di sisi timur dan barat Terusan Panama juga masuk dalam kesepakatan—memunculkan spekulasi bahwa faktor geopolitik, khususnya ketegangan AS-Tiongkok, turut memengaruhi arah transaksi ini. Meskipun Hutchison membantah adanya tekanan politik, media Tiongkok merespons keras, dan regulator Beijing kini tengah meninjau kesepakatan tersebut.

Dari sisi industri, ini akan mengukuhkan posisi MSC, induk TIL, sebagai operator terminal kontainer terbesar dunia, memperluas kontrolnya atas rantai pasok dari laut ke pelabuhan. Dengan masuknya BlackRock—pengelola aset terbesar dunia—akses ke pembiayaan proyek infrastruktur pelabuhan, otomatisasi, dan konektivitas logistik diperkirakan makin terbuka.

Namun, seperti dikutip dari Marine Insight, analis memperingatkan risiko konsentrasi pasar, terutama di wilayah seperti Panama, Spanyol, dan Rotterdam, yang bisa memicu intervensi anti-monopoli dari regulator di AS, Uni Eropa, dan negara lain.Bagi Hutchison Ports, pelepasan aset ini memberikan likuiditas besar dan mengurangi eksposur terhadap risiko geopolitik.

Perusahaan diprediksi akan mengalihkan fokus ke pasar Asia Tenggara dan logistik digital. Oleh sebab itu, keberadaan transaksi ini menjadi contoh terbaru dari tren operator kapal menguasai simpul rantai pasok lainnya, termasuk pelabuhan dan terminal, demi efisiensi dan dominasi pasar—sekaligus menandai babak baru dalam konfigurasi ulang aliran perdagangan global.