ShippingCargo.co.id, Jakarta – Di tengah dorongan global untuk transisi energi, Indonesia tetap bertahan sebagai salah satu pusat batu bara dunia. Hal ini kembali ditegaskan lewat langkah ekspansif PT Sumber Global Energy (SGER) Tbk melalui anak usahanya, Hineni Seven Resources DMCC, yang baru saja menandatangani kontrak ekspor batu bara dengan perusahaan asal Vietnam, VIMC Shipping Company, senilai 35,7 juta dolar AS atau setara sekitar Rp570 miliar.

Kontrak ini mencakup penjualan 500.000 metrik ton batu bara, dan menjadi bukti semakin menguatnya kepercayaan pasar internasional terhadap SGER. Berdiri sejak 2008, SGER kini menikmati lonjakan kinerja yang signifikan, terutama dalam sektor perdagangan komoditas energi.

Direktur Utama SGER, Welly Thomas, menyampaikan bahwa penjualan perusahaan tahun ini sangat menjanjikan. “Setelah kami listing di BEI pada 2020, pertumbuhan terus terjadi. Tahun lalu kami mencetak penjualan sebesar Rp14 triliun,” ujarnya, seperti dilansir Republika.

Kinerja impresif ini tak hanya didorong oleh batu bara. Dalam laporan keuangan kuartal III-2024, pendapatan SGER mencapai Rp10,88 triliun, naik 14,3 persen secara tahunan, didorong oleh kenaikan penjualan batu bara sebesar Rp10,65 triliun dan penjualan nikel yang melonjak 211,96 persen menjadi Rp228,52 miliar.

Pasar ekspor SGER kini meluas ke berbagai negara strategis seperti Tiongkok, Malaysia, India, Filipina, dan Bangladesh. Dengan prospek jangka panjang batu bara yang dinilai masih kuat, Welly optimistis Indonesia masih akan membutuhkan batu bara selama 15–20 tahun ke depan, mengingat statusnya sebagai sumber listrik termurah.

Namun, SGER juga tak menutup mata pada tren energi hijau. Perusahaan mengaku siap mengembangkan bisnis berkelanjutan dan membangun fondasi kuat di sektor green energy, sambil tetap menjaga eksistensinya di industri batu bara.

“SGER mengambil langkah proaktif untuk membangun kompetensi di bidang energi terbarukan. Kami ingin hadir lebih awal agar bisa berkontribusi nyata dalam transisi energi,” tegas Welly.