Home > Shipping

50 Negara Berduyun-duyun Antre Negosiasi Dagang dengan AS

Sejumlah negara seperti Taiwan, Israel, dan India menyatakan kesiapan bernegosiasi atau mencari pengecualian.
Tarif AS buat Indonesia harus putar otak. Sumber:Freepik
Tarif AS buat Indonesia harus putar otak. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Lebih dari 50 negara dikabarkan telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai pembicaraan dagang, menurut pernyataan para pejabat tinggi pemerintah AS pada Minggu (6/4/2025).Hal ini dimulai sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan gelombang baru tarif impor pekan lalu.

Langkah ini datang di tengah kekhawatiran pasar global, menyusul kebijakan tarif sepihak yang telah menghapus hampir $6 triliun dari nilai pasar saham AS hanya dalam dua hari.Meski begitu, para penasihat ekonomi Trump justru menggambarkan langkah ini sebagai strategi negosiasi yang kuat, menyebutnya sebagai upaya menata ulang posisi AS dalam perdagangan global.

“Dia menciptakan daya tawar maksimum,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam program Meet the Press NBC, seperti dilansir oleh gCaptain.

Para ekonom di JPMorgan memperkirakan kebijakan ini akan memangkas pertumbuhan PDB AS sebesar 0,3% dan meningkatkan tingkat pengangguran dari 4,2% menjadi 5,3%. optimistis dan menyebut pertumbuhan lapangan kerja sebagai indikator positif.

Pasar Asia bersiap menghadapi gejolak tarif baru dari AS. Sejumlah negara seperti Taiwan, Israel, dan India menyatakan kesiapan bernegosiasi atau mencari pengecualian. Italia berjanji melindungi pengusaha domestik, meski eksportir anggur sudah merasakan dampaknya.

Tarif dasar 10% telah berlaku global, bahkan hingga wilayah terpencil, untuk mencegah celah bagi negara besar. Meski Trump mengisyaratkan ini untuk menekan The Fed, penasihatnya membantah. Menteri Perdagangan AS menyatakan tarif ini mungkin hanya sementara sebagai alat tawar-menawar.

Sebuah video yang dibagikan Trump di Truth Social menyiratkan bahwa guncangan pasar mungkin disengaja untuk mendorong Federal Reserve menurunkan suku bunga. Namun, penasihat ekonomi Kevin Hassett membantah ada niat menjatuhkan pasar demi tekanan politik terhadap The Fed.

Menurut Lutnick, tarif ini bisa jadi hanya bertahan "beberapa hari atau minggu" — menandakan kemungkinan besar ini hanya alat tawar-menawar, bukan kebijakan permanen.

× Image