Maersk Jajaki Daur Ulang Kapal di Mesir

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Raksasa pelayaran Denmark, Maersk, tengah menjajaki kemungkinan mendaur ulang kapal di Mesir, sebuah langkah yang bisa mengubah peta industri daur ulang kapal global. Biasanya, proses pembongkaran kapal dilakukan di India, Bangladesh, dan Turki—tetapi kini, Mesir muncul sebagai pemain baru dengan potensi besar, terutama karena letaknya yang strategis di dekat Terusan Suez.
Keputusan Maersk ini bukan tanpa alasan. Industri pelayaran semakin beralih ke praktik ramah lingkungan, sesuai standar Uni Eropa dan Konvensi Hong Kong. Itu berarti, fasilitas daur ulang kapal di masa depan harus lebih bersih, lebih aman bagi pekerja, dan lebih berkelanjutan secara ekologis.
Baca Juga: Feri Hidrofoil Pertama Dunia Siap Beroperasi
Nantinya, Maersk akan membongkar kapal di pelabuhan dekat kota Damietta. Situs tersebut akan seluas 155.000 meter persegi dan mampu menampung kapal dengan panjang maksimum 230 meter, per Splash 247.
Bagaimana dampak keputusan ini bagi bagi Indonesia? Bagi Indonesia, ini adalah tantangan sekaligus peluang. Sebagai negara maritim dengan lalu lintas kapal yang sibuk, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar dalam industri daur ulang kapal.
Namun, kenyataannya, fasilitas yang ada masih menghadapi berbagai kendala, seperti:
- Regulasi yang belum optimal
- Standar lingkungan yang belum sepenuhnya terpenuh
- Keterbatasan teknologi hijau
Jika Indonesia tidak segera berbenah, Mesir (dan negara lain) bisa merebut pangsa pasar yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.Untuk tidak tertinggal dalam industri daur ulang kapal ramah lingkungan, Indonesia perlu melakukan hal-hal berikut.
Pertama, Indonesia perlu mempercepat penyusunan regulasi yang lebih ketat dan jelas akan memberikan insentif bagi investor. Lalu, Indonesia juga perlu mengembangkan infrastruktur daur ulang kapal yang sesuai standar internasional jadi hal yang perlu diambil.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa menjadi pemain utama di Asia dalam industri ini—bukan hanya sebagai negara transit kapal, tetapi juga sebagai pusat daur ulang kapal berkelanjutan. Pertanyaannya, apakah kita siap untuk mengambil peluang ini sebelum negara lain melangkah lebih jauh?

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.