Home > Kebijakan

Evakuasi Medis di Selat Singapura, Tantangan Indonesia?

Unit-unit keamanan laut Indonesia perlu waspada.
Kapal-kapal berbendera Indonesia perlu diawasi. Sumber:Freepik
Kapal-kapal berbendera Indonesia perlu diawasi. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta– Insiden terbaru di Selat Singapura kembali menyoroti tantangan keamanan di jalur pelayaran tersibuk di dunia. Seorang awak kapal kargo mengalami kondisi medis darurat dan harus dievakuasi oleh Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) pada 28 Februari 2025.

Menurut laporan The Maritime Executive, kapal tersebut melintas di Selat Singapura ketika kru mengalami kondisi kritis yang memerlukan penanganan segera. Tim penyelamat MPA bergerak cepat dengan mengerahkan kapal patroli dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi industri pelayaran Indonesia, mengingat Selat Singapura adalah jalur utama perdagangan nasional. Selain ancaman medis, wilayah ini juga rawan perompakan dan kecelakaan akibat tingginya lalu lintas kapal.

Indonesia tentu perlu khawatir mengingat jadi salah satu negara yang berbatasan langsung dengan selat ini. Oleh karena itu, nantinya Indonesia lewat KPLP dan Polisi Air perlu memperkuat kerja sama maritim dan meningkatkan kesiapsiagaan darurat bagi kapal-kapal berbendera nasional.

Ke depan, penguatan regulasi keselamatan, peningkatan fasilitas medis di kapal, dan koordinasi lebih erat dengan otoritas maritim regional menjadi kunci dalam memastikan keselamatan awak dan kelancaran perdagangan di perairan strategis ini.

× Image