Tanjung Pelepas Sukses Lakukan SIMOPS Perdana

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Dalam pencapaian bersejarah bagi keberlanjutan maritim, Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) berhasil melaksanakan operasi bunkering Liquefied Natural Gas (LNG) Simultan (SIMOPS) pertama kalinya. Operasi bersejarah ini, yang dilaksanakan pada 17 Februari 2025, menandai langkah besar dalam transisi industri pelayaran global menuju sumber energi yang lebih bersih.
Operasi ini melibatkan kapal kontainer dual-fuel LNG Bangkok Express, yang dioperasikan oleh Hapag-Lloyd AG, dan kapal bunker LNG MT Paolina Cosulich. Bangkok Express, kapal sepanjang 399 meter dengan kapasitas 23.660 unit setara dua puluh kaki (TEU), merupakan bagian dari kelas Hamburg Express milik Hapag-Lloyd dan mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pelayaran ramah lingkungan.
Operasi SIMOPS memungkinkan bunkering LNG dilakukan bersamaan dengan penanganan kargo, meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi pelabuhan. Per Ship & Bunker, pendekatan inovatif ini menegaskan dedikasi PTP dalam menyediakan solusi bahan bakar yang berkelanjutan serta mendukung upaya dekarbonisasi industri maritim global.
Keberhasilan operasi ini dimungkinkan berkat kolaborasi dengan para pemain kunci industri. PETCO Trading Labuan Co. Ltd. (PTLCL), anak perusahaan perdagangan raksasa energi Malaysia Petronas, memfasilitasi proses bunkering, sementara Fratelli Cosulich menyediakan MT Paolina Cosulich, kapal bunker LNG berkapasitas 8.300 m³.
Hapag-Lloyd, salah satu perusahaan pelayaran kontainer terbesar di dunia, telah menjadi pelopor dalam mengadopsi LNG sebagai alternatif yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar kapal tradisional. Investasi perusahaan dalam kapal dual-fuel seperti Bangkok Express sejalan dengan tujuan keberlanjutan yang lebih luas, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan.
Sebagai terminal kontainer terbesar di Malaysia, PTP telah secara konsisten menunjukkan kemampuannya dalam menangani volume tinggi sambil mempertahankan keunggulan operasional. Pada tahun 2024, pelabuhan ini mencatat rekor nasional dengan menangani lebih dari 12,25 juta TEU, memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam operasi terminal kontainer.
Keberhasilan operasi bunkering LNG SIMOPS di Pelabuhan Tanjung Pelepas merupakan bukti kekuatan kolaborasi dan inovasi dalam memajukan keberlanjutan maritim. Seiring dengan terus diadopsinya teknologi hijau oleh industri pelayaran global, upaya perintis PTP menjadi mercusuar kemajuan dan model bagi pelabuhan di seluruh dunia.