Home > Port

Industri Pelayaran Global Kurangi Emisi Karbon, Apakah Solutif?

Dengan pengurangan emisi karbon, industri pelayaran dapat berkontribusi lebih besar dalam upaya global mengurangi dampak perubahan iklim.
Ilustrasi industri pelayaran internasional. Sumber: Freepik
Ilustrasi industri pelayaran internasional. Sumber: Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta-- Industri pelayaran internasional menyumbang sekitar 3% dari total emisi gas rumah kaca global, setara dengan emisi seluruh perekonomian negara seperti Jerman atau Jepang. Selain itu, praktik operasional rutin kapal, seperti pembuangan minyak dan bahan kimia, penggunaan cat beracun, polusi suara bawah air, serta pembuangan limbah, berdampak negatif pada kesehatan laut dan manusia. Diperkirakan 250.000 kematian dan jutaan kasus asma pada anak-anak setiap tahun disebabkan oleh polusi udara dari kapal yang menggunakan bahan bakar fosil.

Organisasi Maritim Internasional (IMO) saat ini sedang meninjau ulang aturan terkait Indikator Intensitas Karbon (Carbon Intensity Indicator/CII), sebuah metrik untuk mengukur dan mengatur emisi karbon kapal. Revisi ini memberikan kesempatan bagi IMO untuk mengatasi dampak iklim dan kesehatan laut yang disebabkan oleh pelayaran global. Per Maritime Executive, keputusan akhir mengenai peningkatan indikator ini diharapkan selesai pada 1 Januari 2026.

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi dampak iklim dari kapal adalah dengan mengurangi kecepatan berlayar. Penurunan kecepatan sebesar 10% dapat menurunkan emisi perjalanan kapal hingga hampir 20%. Selain itu, penggunaan tenaga angin melalui pemasangan layar berteknologi tinggi juga terbukti efektif. Teknologi ini dapat secara signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi pada kapal yang ada. Bahkan, pada desain kapal baru yang memanfaatkan angin sebagai sumber propulsi utama, efisiensinya akan lebih tinggi.

Langkah-langkah ini dapat segera diterapkan tanpa memerlukan teknologi baru yang kompleks. Dengan demikian, dampak positif terhadap pengurangan emisi dan peningkatan kesehatan ekosistem laut dapat dirasakan langsung. Selain itu, International Maritime Organization (IMO) memiliki peluang besar untuk mendorong industri pelayaran menuju praktik yang lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan memperketat regulasi melalui revisi Indikator Intensitas Karbon (CII).

Pengurangan kecepatan dan pemanfaatan tenaga angin tidak hanya menurunkan emisi karbon, tetapi juga mengurangi polusi suara bawah air yang mengganggu kehidupan laut, seperti paus. Kapal yang berlayar lebih lambat juga memiliki risiko lebih rendah untuk menabrak dan membahayakan satwa laut. Selain itu, pengurangan pembakaran bahan bakar fosil akan menekan emisi partikel berbahaya bagi kesehatan manusia dan mengurangi volume limbah beracun yang dihasilkan.

Dengan memperketat regulasi melalui revisi Indikator Intensitas Karbon, IMO memiliki peluang untuk mendorong industri pelayaran menuju praktik yang lebih berkelanjutan. Langkah-langkah seperti pengurangan kecepatan dan adopsi teknologi tenaga angin dapat segera diterapkan tanpa memerlukan teknologi baru yang kompleks, sehingga memberikan dampak positif langsung terhadap pengurangan emisi dan peningkatan kesehatan ekosistem laut.

× Image