ShippingCargo.co.id, Jakarta— Di dunia maritim, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk menjaga keselamatan, navigasi yang akurat, dan koordinasi yang efisien di antara kru kapal dan pihak eksternal seperti pelabuhan atau kapal lainnya. Untuk mencapai tujuan ini, International Maritime Organization (IMO) mengadopsi protokol komunikasi standar yang disebut Standard Marine Communication Phrases (SMCP). Protokol ini dirancang untuk mencegah miskomunikasi, mengatasi hambatan bahasa, dan memastikan informasi disampaikan dengan jelas dan tepat di segala situasi.

SMCP mencakup dua bagian utama. Bagian A berfokus pada komunikasi eksternal seperti antara kapal dan pelabuhan, kapal lain, atau pihak berbasis darat. Sementara itu, Bagian B mengatur komunikasi internal di antara kru kapal.

Per Marine Insight, protokol ini menekankan penggunaan frasa yang terstandar, tanpa singkatan atau variasi informal, untuk menghindari ambiguitas. Misalnya, angka harus diucapkan dalam format terpisah, seperti "one-seven-five" untuk 175, guna mencegah salah interpretasi dalam situasi kritis.

Pengucapan yang tepat juga menjadi perhatian utama, terutama karena beragam aksen bahasa Inggris yang digunakan oleh pelaut dari berbagai negara. Protokol SMCP juga melarang penggunaan frasa kondisional seperti "can" atau "may". Sebagai gantinya, pesan dirancang secara langsung, seperti "Question. Do I have permission to enter the channel?" untuk memastikan pesan dimengerti dengan benar.

Selain itu, SMCP mencakup istilah teknis dan frasa khusus seperti :

• "Abandon Ship" untuk perintah evakuasi,
• "Crash-Stop" untuk penghentian mendadak, dan
• "Give Way"untuk memberikan jalan bagi kapal lain.

Dalam situasi darurat, istilah seperti MAYDAY atau PAN PAN digunakan untuk mengidentifikasi tingkat urgensi pesan.

Dengan mematuhi protokol SMCP, pelaut dapat memastikan komunikasi yang konsisten, efisien, dan bebas kesalahan. Protokol ini tidak hanya meningkatkan keselamatan maritim tetapi juga mendukung operasi yang lebih lancar di tengah tantangan bahasa dan kompleksitas dunia pelayaran internasional.