Stabilitas Laut Merah Dorong Pemulihan Operasi Terusan Suez
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Terusan Suez, salah satu jalur pelayaran paling sibuk di dunia, akan kembali beroperasi penuh menyusul meningkatnya stabilitas di wilayah Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Langkah ini diharapkan memulihkan posisinya sebagai jalur utama perdagangan global.
Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan antara Ketua Otoritas Terusan Suez (SCA), Laksamana Ossama Rabiee, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO), Arsenio Dominguez. Dalam pertemuan di Ismailia, Mesir, Rabiee menyatakan bahwa Terusan Suez siap menyambut kembali lalu lintas pelayaran global, dengan kapal-kapal dari CMA CGM mulai melintasi terusan pada 23 Januari.
Meski begitu, Suez Canal menghadapi tantangan besar selama 2024, termasuk penurunan pendapatan hingga 60,7% menjadi $4 miliar dibandingkan $10,2 miliar pada 2023. Jumlah kapal yang melintasi terusan juga anjlok hampir 50%, dari 26.400 kapal pada 2023 menjadi sekitar 13.200 kapal pada 2024. Namun, SCA terus melakukan inovasi, seperti memperkenalkan layanan perbaikan kapal, pengisian bahan bakar, pengumpulan limbah, dan penggantian kru untuk meningkatkan daya saing, per Marine Insight.
Sebagai langkah menuju pemulihan, SCA meluncurkan inisiatif "Green Suez Canal" untuk keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini mencakup pengembangan kapal berbahan bakar ramah lingkungan, penggunaan energi bersih di stasiun pemandu, dan pembangunan kapal tunda multi-fungsi.
Dengan target pendapatan sebesar $9 miliar untuk tahun fiskal 2024/2025, kembalinya stabilitas di kawasan ini diharapkan memantapkan Terusan Suez sebagai pusat perdagangan global. Rabiee optimis bahwa investasi di navigasi dan keberlanjutan akan mengantarkan Terusan Suez pada era baru efisiensi dan relevansi global.