Posko Nataru Resmi Ditutup, Perlu Ada Evaluasi
ShippingCargo.co.id, Jakarta— Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 telah resmi ditutup setelah berlangsung selama 22 hari dari 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyatakan bahwa meskipun angkutan laut menghadapi tantangan, termasuk cuaca ekstrem, penyelenggaraan berjalan lancar dan melampaui target.
Namun, apakah peningkatan jumlah penumpang yang terjadi cukup untuk menutupi kekurangan di sektor ini? Evaluasi lebih lanjut menjadi hal yang sangat diperlukan.
Angkutan laut, dengan karakteristik uniknya, membutuhkan persiapan yang lebih matang dibandingkan moda transportasi lainnya. Masa operasi Posko Nataru untuk angkutan laut yang lebih panjang menjadi bukti akan hal tersebut. Meskipun koordinasi yang baik antar berbagai pihak telah menghasilkan keberhasilan penyelenggaraan, peningkatan jumlah penumpang juga membawa tantangan baru.
Beberapa masalah krusial masih perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan laut. Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi salah satu kunci penting. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia, persiapan teknis seperti uji kelayakan kapal, dan optimalisasi jadwal kapal juga tak kalah penting. Sistem tiket online perlu disempurnakan untuk menghindari penumpukan penumpang, seperti dilansir oleh Ditjen Hubla.
Program tiket gratis selama Nataru 2024/2025 memang berhasil menarik minat masyarakat, namun belum cukup menjangkau seluruh lapisan. Perluasan program ini dan sosialisasi yang lebih intensif, terutama di wilayah terpencil, perlu dilakukan agar manfaat angkutan laut bisa dirasakan lebih merata.
Evaluasi menyeluruh terhadap sarana dan prasarana menjadi hal yang tak terelakkan. Hasil evaluasi harus benar-benar diterapkan di lapangan, bukan hanya menjadi laporan rutin. Libur panjang di tahun 2025 akan menjadi ujian besar bagi sektor angkutan laut. Sinkronisasi kebijakan, persiapan sarana prasarana, dan peningkatan kapasitas SDM menjadi kunci keberhasilan di masa depan.