Pertumbuhan Ekspor LNG Melambat, Laju Terendah Sejak 2015
ShippingCargo.co.id, Jakarta – Angka ekspor gas alam cair (LNG) global pada tahun 2023 mencatat laju paling lambat sejak 2015, menurut laporan terbaru. Data ini menyoroti tantangan yang dihadapi pasar energi global di tengah fluktuasi permintaan dan dinamika geopolitik.
Sebelumnya, ekspor LNG pada tahun 2023 hanya tumbuh sebesar 1%, menurun signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya, pelambatan ini, di mana peningkatan hanya berada di angka 0.4% ke angka 414 juta ton tahun ini, membuat tekanan pada sektor energi akibat ketidakpastian ekonomi global dan perubahan kebijakan energi.
Gejolak geopolitik, seperti perang di Ukraina, telah memengaruhi pasokan LNG secara global. Di sisi lain, perlambatan ekonomi di beberapa negara konsumen utama, termasuk Tiongkok, menekan permintaan LNG.
Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan menciptakan tantangan baru bagi produsen LNG. Beberapa proyek ekspansi terpaksa ditunda atau dibatalkan akibat kondisi pasar yang tidak stabil.
Indonesia, sebagai salah satu produsen LNG utama, juga merasakan dampak perlambatan ini. Menurut gCaptain, peningkatan angka ekspor harus disertai dengan strategi yang fleksibel guna menghadapi dinamika global.
Melambatnya pertumbuhan ekspor LNG pada akhirnya juga menyoroti pentingnya kebijakan energi yang adaptif di tengah tantangan global. Maka, sektor energi perlu terus berinovasi untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan pasokan energi.