Menjelang tahun baru, dunia perkapalan Indonesia kembali mengalami insiden yang tidak perlu. Kebakaran kapal ikan terjadi di Kota Tegal, melibatkan 24 kapal ikan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Kebakaran terjadi pada malam Jumat sekitar pukul 02.30 WIB. Anak Buah Kapal (ABK) yang meninggalkan kapal menjadi penyebab utama kebakaran. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian yang dihasilkan pada kebakaran di Kota Bahari ini cukup besar.

Kepala KSOP Kelas IV Tegal, Sumartono, menyatakan bahwa seorang karyawan Pelindo Tegal melihat kepulan asap dari kapal pada pukul 02.20 WIB. Tak lama kemudian, si jago merah melalap kapal-kapal lainnya, terutama kapal pengangkut cumi-cumi.

Bangkai kapal yang menghalangi pelabuhan pada akhirnya harus dibersihkan oleh unit Pembersihan Bangkai Kapal KSOP Tegal bersama Asosiasi Galangan Kapal Tegal. "Fokus kami saat ini adalah memindahkan bangkai kapal untuk membuka alur pelabuhan agar operasional dapat segera normal kembali," jelas Sumartono,seperti dilansir situs resmi Ditjen Hubla.

Akibat dari kebakaran ini cukup signifikan. Posko Darurat Natal dan Tahun Baru akhirnya harus diperkuat dalam rangka pemantauan titik api yang masih tersisa.