Lima Cara Bajak Laut Modern Akali Targetnya
ShippingCargo.co.id, Jakarta--Bajak laut di era modern masih eksis. Daerah seperti Somalia dan Yaman jadi titik panas di mana bajak laut menunggu untuk menyergap mangsanya.
Meskipun langkah-langkah anti-pembajakan modern semakin canggih, para bajak laut terus mengembangkan strategi untuk mengatasi hambatan tersebut. Berikut adalah lima cara yang mungkin digunakan bajak laut untuk mengakali langkah-langkah anti-pembajakan modern:
- Pemanfaatan Data AIS untuk Pemilihan Target: Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) dirancang untuk meningkatkan keselamatan navigasi dengan menyediakan data lokasi kapal secara real-time.Namun, informasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh bajak laut untuk memilih target mereka. Menurut FINS India, dengan mengakses data AIS yang tersedia secara online, bajak laut dapat memantau pergerakan kapal dan merencanakan serangan dengan lebih efektif.
- Serangan Siber terhadap Sistem Navigasi: Seiring dengan digitalisasi operasi maritim, kapal-kapal modern dilengkapi dengan sistem navigasi canggih seperti ECDIS dan GMDSS meski ketergantungan pada teknologi ini membuka peluang bagi bajak laut untuk melakukan serangan siber.Dengan meretas sistem navigasi, mereka dapat mengacaukan rute kapal atau bahkan mengambil alih kontrol, sehingga memudahkan aksi pembajakan, seperti ditulis oleh situs resmi CIMSEC.
- Penggunaan Teknologi Rendah untuk Menghindari Deteksi: Selain memanfaatkan teknologi tinggi, bajak laut juga menggunakan metode sederhana untuk menghindari deteksi. Misalnya, mereka dapat memodifikasi perahu dan mesin untuk mengurangi jejak panas, sehingga sulit terdeteksi oleh kamera pencitraan termal. Pendekatan ini menunjukkan adaptabilitas mereka dalam menghadapi teknologi anti-pembajakan modern.
- Pemalsuan Identitas Kapal: Dengan kemampuan mengakses dan memanipulasi data digital, bajak laut dapat memalsukan identitas kapal mereka, membuatnya tampak sebagai kapal komersial yang sah. Taktik ini memungkinkan mereka mendekati target tanpa menimbulkan kecurigaan, sehingga meningkatkan peluang sukses dalam melakukan pembajakan.
- Kolaborasi dengan Jaringan Kejahatan Terorganisir: Bajak laut sering bekerja sama dengan jaringan kejahatan terorganisir untuk mendapatkan informasi intelijen mengenai pergerakan kargo bernilai tinggi.Kolaborasi ini, menurut International Lashing Systems, memungkinkan mereka merencanakan serangan yang lebih terarah dan efektif, mengatasi langkah-langkah keamanan yang diterapkan oleh industri maritim
Dengan terus berkembangnya teknologi, bajak laut menunjukkan kemampuan adaptasi yang signifikan dalam menghadapi langkah-langkah anti-pembajakan modern. Oleh karena itu, industri maritim perlu terus meningkatkan strategi keamanan, baik dalam aspek fisik maupun digital, untuk melindungi kapal dan awaknya dari ancaman yang semakin kompleks.