Polusi Cahaya: Ancaman Baru bagi Ekosistem Laut
ShippingCargo.co.id,Jakarta—Ketika kita membahas tentang pencemaran laut, pikiran kita mungkin langsung tertuju pada tumpahan minyak, sampah plastik, atau limbah industri. Namun, ada satu jenis polusi yang sering luput dari perhatian kita: polusi cahaya. Dr. Thomas Davies, seorang peneliti konservasi laut dari University of Plymouth, Inggris, telah melakukan penelitian mendalam tentang fenomena ini dan menemukan fakta-fakta yang mengkhawatirkan.
Untuk memahami masalah ini, kita perlu mengerti bahwa lautan memiliki ritme alami yang telah berlangsung selama jutaan tahun. Menurut tulisan Davies yang dimuat di The Maritime Executive, keberadaan siklus terang dan gelap di laut bukan hanya sekadar pergantian waktu - ini adalah pengatur vital bagi kehidupan berbagai organisme laut. Bayangkan seperti jam alarm internal yang mengatur kapan makhluk laut harus makan, bereproduksi, atau berpindah tempat.
Mari kita lihat contoh nyata dampak polusi cahaya melalui kehidupan zooplankton i Atlantik Timur Laut. Dalam kondisi normal, organisme mikroskopis ini melakukan "tarian vertikal" setiap hari: naik ke permukaan saat malam untuk mencari makan, lalu turun ke kedalaman saat siang untuk berlindung dari pemangsa. Namun, ketika cahaya buatan dari kapal-kapal besar menerangi permukaan laut, "tarian" ini terganggu.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah dampaknya terhadap terumbu karang, yang bisa diibaratkan sebagai "kota" bagi kehidupan laut. Terumbu karang memiliki jadwal yang sangat spesifik untuk berbagai aktivitas pentingnya. Pemijahan massal karang, misalnya, terjadi pada malam-malam tertentu dalam setahun, dipicu oleh fase bulan dan kondisi gelap yang tepat. Cahaya buatan dapat mengacaukan proses ini, seperti halnya polusi cahaya di kota besar membuat kita sulit melihat bintang.
Situasi ini disinyalir akan semakin serius mengingat pertumbuhan populasi manusia di wilayah pesisir. Hingga 2050, terutama di negara-negara berkembang, akan semakin banyak pemukiman, pelabuhan, dan infrastruktur pesisir yang membutuhkan penerangan. Ini seperti menambahkan lebih banyak lampu sorot ke lautan yang seharusnya gelap secara alami di malam hari.
Oleh karena itu, kita perlu mengambil tindakan sekarang. Ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti penggunaan lampu yang lebih terarah di wilayah pesisir, hingga kebijakan yang lebih besar seperti penetapan "zona gelap" di area-area sensitif secara ekologis. Nasib lautan kita, yang telah memberikan begitu banyak manfaat bagi kehidupan di bumi, bergantung pada kesadaran dan tindakan kita hari ini.