Krisis Galangan Kapal, Pesanan 188 Miliar Bebani Industri Pelayaran Global
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Industri perkapalan global tengah menghadapi tekanan signifikan akibat lonjakan pesanan kapal baru senilai lebih dari $188 miliar dalam 11 bulan pertama tahun ini. Menurut Clarkson Research Services Ltd, ini merupakan laju tercepat sejak 2007 karena dua dari tiga galangan kapal terbesar dunia menyatakan bahwa kapal yang dipesan saat ini baru akan selesai pada 2028.
Adanya lonjakan pesanan ini dipicu oleh kebutuhan untuk melayani pertumbuhan perdagangan global, kendati suku bunga tinggi dan ekonomi Tiongkok melambat. Meskipun proporsi penambahan kapal terhadap armada global cukup kecil apabila dilihat dari skala historis, volume pesanan tahun ini termasuk yang tertinggi sehingga timbul tekanan pada kapasitas galangan kapal.
Negara-negara dominan dalam industri kapal seperti Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, yang memang mendapat keuntungan dari situasi ini. Kendatipun begitu, beberapa jenis kapal, khususnya yang mengangkut batu bara, bijih, dan hasil pertanian, kurang menarik bagi galangan karena margin keuntungan yang lebih rendah dibandingkan kapal kontainer dan pengangkut gas, sebagaimana dilansir oleh gCaptain.
Samsung Heavy Industries, salah satu galangan kapal terbesar dunia, menghadapi kendala kapasitas produksi akibat lonjakan permintaan kapal LNG. Sementara itu, HD Hyundai Heavy Industries telah menerima pesanan melebihi target tahunan, dengan waktu tunggu hingga tiga setengah tahun.
Kenaikan permintaan ini didorong oleh profitabilitas tinggi industri pelayaran sejak pandemi. Meskipun ada ketidakpastian ekonomi global, proyeksi pertumbuhan perdagangan maritim menunjukkan permintaan kapal akan tetap kuat dalam beberapa tahun mendatang.