Wartsila Mau Basmi Methane Slip, Solusi Dekarbonisasi industri Pelayaran?
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Sebagai bagian dari upaya menuju target net-zero emisi pada 2050 yang dicanangkan oleh International Maritime Organisation (IMO), industri pelayaran semakin mengadopsi Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai bahan bakar transisi. Namun, fenomena methane slip—pelepasan metana yang tidak terbakar selama proses pembakaran—menjadi tantangan signifikan. Dengan potensi pemanasan global (Global Warming Potential/GWP) sekitar 28-34 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida, methane slip dapat mengurangi manfaat lingkungan LNG.
LNG menawarkan keunggulan dibanding bahan bakar konvensional seperti emisi CO2 yang lebih rendah, hampir nol emisi sulfur, dan pengurangan nitrogen oksida hingga 85%. Infrastruktur LNG juga terus berkembang, memberikan solusi praktis dalam jangka pendek. Namun, keunggulan ini dapat tertutupi jika methane slip tidak dikelola secara efektif. Menurut Juha Kytölä dari Wärtsilä, mengurangi emisi metana tidak hanya penting secara lingkungan tetapi juga strategis untuk efisiensi operasional.
Per Maritime Executive, kemajuan teknologi mesin seperti NextDF dari perusahaan energi Finlandia, Wärtsilä, memainkan peran penting dalam meminimalkan methane slip. Teknologi ini meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga lebih banyak bahan bakar yang terbakar sempurna, mengurangi emisi metana dan nitrogen oksida secara signifikan. Optimalisasi distribusi bahan bakar di ruang bakar memastikan bahwa setiap silinder bekerja maksimal, mendukung kepatuhan regulasi sekaligus meningkatkan efisiensi ekonomi penggunaan LNG.
Solusi jangka panjang mencakup integrasi Bio-LNG, yang berasal dari biomassa berkelanjutan. Bio-LNG kompatibel dengan infrastruktur LNG yang ada, memungkinkan transisi yang mulus menuju operasi rendah karbon tanpa memerlukan modifikasi besar. Diperkirakan Bio-LNG dapat memenuhi hingga 12,6% kebutuhan energi sektor pelayaran pada 2050, menjadikannya bahan bakar yang semakin relevan dalam strategi dekarbonisasi.
Methane slip butuh pendekatan beragam, termasuk pengembangan teknik pengukuran emisi yang lebih akurat. Strategi ini mencakup teknologi mesin hybrid, pembaruan mesin yang dapat di-retrofit, serta pengintegrasian bahan bakar alternatif seperti amonia dan metanol. Dengan pendekatan ini, industri pelayaran dapat mempercepat langkah menuju keberlanjutan dan mencapai target net-zero.