Indonesia dan Singapura Kembali Gelar Pertemuan Perkuat Kerja Sama Maritim
ShippingCargo.co.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali bertemu dengan Pemerintah Singapura melalui Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) untuk memperkuat kerja sama di bidang maritim. Pertemuan ke-18 Meeting of the Training MoU between Directorate General of Sea Transportation (DGST) and MPA Singapore tersebut digelar di Swiss Belhotel Tuban, Bali, dan berfokus pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) maritim sebagai tindak lanjut dari perjanjian yang telah berjalan sejak 2005, seperti dilansir oleh Ditjen Hubla.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai, Capt. Diaz Saputra, selaku Ketua Delegasi Indonesia, menegaskan manfaat signifikan yang telah dirasakan kedua negara melalui kerja sama ini. "Setiap tahunnya, ada 8 sampai 10 program pelatihan atau workshop yang diselenggarakan baik di Indonesia maupun Singapura," ujarnya. Hingga kini, lebih dari 120 pelatihan dengan total 1.900 peserta telah terlaksana, menandai komitmen kuat kedua negara dalam memajukan sektor maritim.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (16/12/2024) tersebut, Indonesia dan Singapura menyepakati enam judul pelatihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2025, antara lain Training IALA Model Courses C0103-1 Vessel Traffic Service Operator, Training on Solid Bulk Cargoes, dan Workshop on Vessel Inspection. Kesepakatan ini mencerminkan keseriusan kedua pihak dalam meningkatkan kompetensi SDM maritim serta memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran di kawasan strategis seperti Selat Malaka dan Selat Singapura.
Lebih lanjut, Capt. Diaz menyatakan rencana perpanjangan kerja sama ini hingga Februari 2025 dan berharap kemitraan ini semakin erat. Selain itu, Indonesia dan Singapura juga diharapkan saling mendukung pencalonan sebagai anggota Dewan IMO periode 2026-2027, yang akan meningkatkan kolaborasi global dalam penerapan standar maritim internasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Pertemuan ini juga diwarnai dengan The 9th DGST-MPA Officers Dialogue, di mana kedua negara membahas agenda strategis seperti Port State Control, sistem pelaporan kapal di Selat Malaka, dan rencana kontingensi ferry mishap.