PIS Paparkan Strategi Hadapi Disrupsi Global
ShippingCargo.co.id, Jakarta – PT Pertamina International Shipping (PIS) telah mengumumkan sejumlah strategi utama untuk menghadapi tantangan disrupsi rantai pasok energi global yang kian kompleks. Disrupsi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti ketegangan geopolitik, perang tarif, dan dampak perubahan iklim, yang memengaruhi stabilitas pasokan energi di seluruh dunia.
Salah satu langkah inovatif yang diambil PIS adalah pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau armada kapal secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional, dan meminimalkan risiko di tengah ketidakpastian pasar agar PIS mampu memperkuat posisinya di industri maritim global, seperti dilansir Republika.
Selain itu, diversifikasi rute pengiriman menjadi fokus utama PIS untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu. Perusahaan kini memperluas jangkauan pengiriman ke kawasan Afrika dan Eropa. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketahanan bisnis terhadap fluktuasi pasar, tetapi juga membuka peluang baru untuk memperluas pasar internasional mereka.
PIS juga menunjukkan komitmennya terhadap bisnis hijau dengan meningkatkan pendapatan dari bahan bakar ramah lingkungan seperti LNG, LPG, dan Amonia. Upaya ini diperkuat dengan inovasi teknologi hemat energi dan desain kapal ramah lingkungan, sejalan dengan target pengurangan emisi karbon global. Kolaborasi dengan regulator dan industri juga menjadi pilar penting dalam menciptakan solusi bersama untuk menghadapi tantangan global.
Meskipun demikian, tantangan tetap ada mengingat ketersediaan teknologi dan infrastruktur ramah lingkungan, serta keberlanjutan pasokan bahan bakar hijau, menjadi perhatian utama yang harus diatasi. Namun, dengan strategi berbasis inovasi, diversifikasi, dan kolaborasi, PIS optimis mampu menjadi pemain kunci dalam industri maritim global yang dinamis mengingat langkah yang diambil tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan, tetapi juga mendukung transisi energi bersih yang berkelanjutan.