ShippingCargo.co.id, Jakarta—Kontainerisasi telah menjadi salah satu revolusi terbesar dalam industri pelayaran, memungkinkan distribusi barang secara global dengan lebih cepat, aman, dan efisien. Seiring meningkatnya kebutuhan pengiriman barang internasional, penggunaan kontainer semakin mendominasi perdagangan dunia, khususnya di sektor logistik dan angkutan laut.

Kontainerisasi pertama kali diperkenalkan sebagai metode standar dalam pengiriman barang pada tahun 1950-an sebelum dikembangkan pada 1960an. Hingga saat ini, metode tersebut terus memainkan peran penting dalam rantai pasok global.

Proses ini memungkinkan barang-barang dikemas dalam kontainer standar yang bisa dipindahkan dengan mudah dari satu moda transportasi ke moda lainnya tanpa perlu bongkar muat yang rumit. Menurut Encyclopaedia Britannica, kontainerisasi mengurangi waktu dan biaya operasional sehingga buat pengiriman lebih efisien .

Metode ini menawarkan fleksibilitas dan keamanan tinggi bagi pengirim barang. Kontainer dapat menampung berbagai jenis muatan, dari barang berbahaya hingga produk segar. Selain itu, kontainerisasi melindungi barang dari kerusakan atau pencurian selama pengiriman. Layanan pengiriman berbasis laut pun semakin mengandalkan kontainer untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Sebagaimana dijelaskan oleh AIT Worldwide, kontainerisasi memungkinkan pengiriman barang dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah .

Namun, kontainerisasi tidak tanpa tantangan. Salah satu masalah utama adalah ketergantungan yang tinggi pada infrastruktur pelabuhan.

Pelabuhan yang tidak dilengkapi dengan fasilitas penanganan kontainer yang memadai dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses bongkar muat, yang pada akhirnya berdampak pada ketepatan waktu pengiriman. Investasi dalam infrastruktur pelabuhan menjadi krusial dalam memastikan kelancaran proses logistik global.