Tantangan Supply Chain Maritim Indonesia
ShippingCargo.co.id, Jakarta— Supply Chain Maritim merupakan rangkaian penting penting dalam rangkaian proses pengiriman dan logistik maritim. Terlebih, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.500 pulau, sektor maritim memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pengembangan logistik mengingat suplai barang lebih awam dilakukan lewat laut.
Proses manajemen yang dilakukan tentu mengambil perspektif end-to-end dari upstream ke downstream.Proses tersebut dikenal sebagai manajemen rantai pasok maritim. Menurut buku Global Logistics and Supply Management,proses tersebut merupakan proses strategis yang mengkoordinasikan semua elemen dalam pengelolaan logistik dan distribusi barang melalui jalur laut.
Lantas, setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi dalam pengembangan Supply chain Maritim, di antaranya adalah :Sektor maritim menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Biaya Logistik: Distribusi biaya logistik di Indonesia menunjukkan bahwa biaya transportasi laut mencapai 19%, sementara biaya di pelabuhan menyumbang 31% dan transportasi hinterland 50%1.
- Kompleksitas Proses: Proses kepelabuhanan melibatkan banyak instansi (sekitar 18) yang berurusan dengan aliran barang, informasi, dokumen, dan uang. Hal ini menuntut pemahaman menyeluruh dari para pelaku usaha1.
- Digitalisasi: Pandemi COVID-19 telah mempercepat kebutuhan akan digitalisasi dalam rantai pasok maritim. Penggunaan teknologi seperti RFID dan sistem informasi digital menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan respons terhadap perubahan permintaan