ShippingCargo.co.id, Jakarta—Dalam dunia logistik yang terus berkembang, istilah "ton-by-Ton Delivered" semakin sering terdengar. Metode pengiriman ini mengacu pada penghitungan biaya dan pengiriman barang berdasarkan berat per ton. Bayangkan Anda mengirim 100 ton besi, maka biaya yang dihitung adalah berdasarkan setiap ton besi yang dikirim, bukan berdasarkan volume atau jumlah barang secara keseluruhan.

Metode ini, mengutip Kamus Pelayaran karya Rusman Hoesien dan Daniel Manuputty menawarkan beberapa keuntungan signifikan. Pertama, perhitungan biaya menjadi lebih akurat. Kedua, perusahaan logistik dapat mengelola kapasitas kargo dengan lebih efisien. Ketiga, metode ini juga sejalan dengan standar internasional, sehingga memudahkan perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar global.

Bagi bisnis di Indonesia, terutama yang bergerak di sektor berat seperti pertambangan atau manufaktur, metode ton-by-ton memberikan efisiensi waktu dan biaya yang signifikan. Dengan perencanaan yang lebih baik, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan dan menghindari biaya tambahan.

Secara sederhana, ketika Anda ingin mengirimkan barang dengan metode ton-by-ton, perusahaan logistik akan menghitung total berat barang Anda. Kemudian, biaya pengiriman akan dihitung berdasarkan berat total tersebut. Metode ini sangat cocok untuk pengiriman barang dalam jumlah besar atau barang dengan berat jenis tinggi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, metode ton-by-ton akan semakin terintegrasi dengan sistem digital. Hal ini akan memungkinkan pelacakan pengiriman yang lebih akurat dan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Bagi Indonesia, metode ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan daya saing di sektor logistik.