Home > Kebijakan

Butuh Infastruktur dan Ketersediaan SDM Guna Mewujudkan Green Shipping

FGD bahas bahan bakar alternatif.
Suasana FGD soal Green Shipping. Sumber: INSA News
Suasana FGD soal Green Shipping. Sumber: INSA News

ShippingCargo.co.id, Jakarta - Pelayaran nasional sedang berupaya menuju green shipping, khususnya terkait konsumsi bahan bakar. Sejumlah alternatif bahan bakar yang tersedia adalah LNG, dan bahan nonfosil berupa biodiesel/biofuels, LNG, amonia, methanol, hydrogen hingga nuklir.

Wakil Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Nova Y Mugianto, dalam Fokus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Fraksi Gerinda di Komisi V DPR RI, menegaskan, penggunaan energi baru terbarukan sebagai bahan bakar kapal harus disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur dan sumber daya.

Sebagai contoh, penggunaan energi baru terbarukan berupa biofuels, yang dapat dicampurkan dengan energi fosil, rentan rusak pada saat penyimpanan, karena masih mengandung CO2 dan Nox. Selain itu biofuels hanya digunakan pada mesin putaran tinggi (kapal di bawah 500 GRT).

Contoh lainnya adalah penggunaan energi fosil emisi rendah seperti LNG yang memerlukan ruang penyimpanan yang luas, dan memerlukan tanki berpendingin.

FGD yang digelar pada 29 Mei 2024 itu menghadirkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai keynote speaker, dan yang menjadi narasumber adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, Ketua komisi V DPR RI 2014-2019 Fary Djemy Francis, Kaprodi Logistik Agro-Maritim IPB Yandra Arkeman. Andi Iwan Darmawan Aras Pimpinan Komisi V DPR RI, RJ Lino Dirut Pelindo II 2009-2015, dan Nova Y Mugijanto WKU DPP INSA.

(Sumber INSA News, Edisi 5/2024)

× Image