Home > Shipping

Mengenal Free on Board, Istilah Penting dalam Bisnis Shipping

Adanya FOB mempengaruhi aspek biaya dan harga barang impor dan ekspor.
Ilustrasi pelabuhan. Free on Board jadi salah satu proses shipping yang diproses kala kapal masuk ke pelabuhan.
Ilustrasi pelabuhan. Free on Board jadi salah satu proses shipping yang diproses kala kapal masuk ke pelabuhan.

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Free on Board (FOB) adalah salah satu istilah penting dalam perdagangan internasional yang sering digunakan dalam pengiriman barang. Istilah ini menentukan titik di mana tanggung jawab atas barang berpindah dari penjual ke pembeli. Dalam perdagangan global, memahami FOB dapat membantu menghindari kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat.

Seperti dilansir situs resmi Bank Of Canada,ada dua jenis FOB, yaitu FOB asal dan FOB tujuan. Dalam FOB asal, pembeli bertanggung jawab atas barang sejak barang meninggalkan titik pengiriman awal, misalnya dari pabrik atau gudang. Dengan demikian, pembeli menanggung semua risiko kerusakan atau kehilangan barang setelah barang diangkut dari lokasi asal. Hal ini berbeda dengan FOB tujuan, di mana penjual bertanggung jawab atas barang hingga barang tiba di lokasi yang telah disepakati, biasanya pelabuhan tujuan.

Pentingnya kejelasan dalam penggunaan istilah FOB tidak bisa diabaikan. Jika tidak ada kesepakatan yang jelas antara penjual dan pembeli, potensi sengketa dapat terjadi, terutama terkait biaya pengiriman dan siapa yang bertanggung jawab atas risiko selama proses pengiriman. Oleh karena itu, para pelaku bisnis disarankan untuk mendokumentasikan dengan rinci kesepakatan FOB yang mereka gunakan.

Selain itu, FOB juga mempengaruhi aspek biaya dan harga barang. Misalnya, FOB asal biasanya lebih murah karena pembeli menanggung sebagian besar biaya pengiriman, sementara FOB tujuan mungkin lebih mahal karena penjual menanggung biaya pengiriman hingga barang tiba di tempat tujuan.

Perbedaan FOB dengan Cost in Freight (CIF) adalah FOB menawarkan fleksibilitas dalam pemilihan jasa pengirim dan asuransi, serta adanya potensi negosiasi harga. Di sisi lain, FOB punya risiko yang tinggi, karena prosesnya lebih kompleks.

Kompleksitas FOB tercermin dalam praktiknya, banyak perusahaan memilih untuk bekerja sama dengan pihak ketiga seperti forwarder atau broker untuk mengurangi risiko dan kebingungan terkait pengaturan pengiriman FOB. Konsultasi dengan ahli logistik bisa menjadi langkah bijak untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar.

Ketika memutuskan ketentuan FOB, perusahaan juga perlu mempertimbangkan persepsi pelanggan. Semakin mudah dan transparan proses pengiriman, semakin baik citra perusahaan di mata pelanggan. Oleh karena itu, memilih ketentuan FOB yang tepat bisa menjadi strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

× Image