Home > Shipping

Olahan Kayu Kelapa dan Ikan Tuna Morotai Laris Manis, Buka Peluang Bisnis Baru

Morotai jadi penyumbang muatan balik terbanyak program Tol Laut.
Ilustrasi Kepulauan Morotai. Sumber:Situs Resmi Kabupaten Morotai
Ilustrasi Kepulauan Morotai. Sumber:Situs Resmi Kabupaten Morotai

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Kabupaten Pulau Morotai, yang terletak di Provinsi Maluku Utara, telah berhasil mengukir prestasi sebagai daerah dengan muatan balik terbanyak dalam program Tol Laut Indonesia. Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi program Tol Laut tahun 2023, yang menunjukkan kontribusi signifikan Morotai dalam pengiriman komoditas unggulannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Komoditas Unggulan muatan balik dari Morotai didominasi oleh dua komoditas utama yang mencerminkan potensi besar pulau ini dalam sektor pertanian dan perikanan. Dua muatan tersebut, seperti dilansir situs Instagram Resmi Ditjen Hubla, adalah Olahan Kayu Kelapa dan Ikan Tuna Beku.

  1. Olahan Kayu Kelapa Olahan kayu kelapa menjadi komoditas yang paling mendominasi muatan balik dari Morotai. Kayu kelapa yang diolah di pulau ini menjadi berbagai produk bernilai tambah, kemudian dikirim ke berbagai daerah, termasuk Surabaya. Produk olahan ini mencakup berbagai bentuk kayu kelapa yang siap diproses lebih lanjut, menunjukkan potensi industri pengolahan kayu kelapa di Morotai yang semakin berkembang.
  2. Ikan Tuna Beku Selain olahan kayu kelapa, ikan tuna beku juga menjadi salah satu andalan muatan balik dari Morotai. Pulau ini dikenal dengan sumber daya perikanan yang melimpah, terutama ikan tuna, yang menjadi salah satu komoditas ekspor utama. Ikan tuna beku dari Morotai tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga diekspor ke berbagai negara, memperkuat peran Morotai dalam industri perikanan nasional.

Sebagai pulau yang terletak di jalur strategis Tol Laut, Morotai memainkan peran penting dalam menghubungkan wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur dengan pusat-pusat ekonomi lainnya di Indonesia. Tol Laut, yang bertujuan untuk mengurangi disparitas harga antar wilayah, mempermudah distribusi barang dari dan ke Morotai.

Morotai dilayani oleh trayek T-6 KM Logistik Nusantara 5 yang bermula dari Tanjung Perak-Makassar-Morotai-Galela-Maba-Weda sebelum kembali ke Surabaya. Oleh karena itu, kontribusi Morotai dengan volume muatan balik yang besar memberikan dampak positif tidak hanya bagi perekonomian lokal tetapi juga bagi perekonomian nasional.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai terus mendukung program Tol Laut dengan meningkatkan kapasitas produksi komoditas lokal dan memperbaiki infrastruktur pelabuhan. Hal ini bertujuan agar Morotai tetap menjadi salah satu pemain utama dalam program Tol Laut, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui optimalisasi potensi ekonomi daerah.

Penghargaan yang diterima Morotai ini menjadi bukti keberhasilan program Tol Laut dalam memberdayakan daerah-daerah terpencil dan terluar di Indonesia. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah seperti Morotai, sekaligus mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah di Indonesia.

× Image