Apa itu Sistem Stacking di Pelabuhan? Berikut Penjelasannya
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Sistem stacking yang diimplementasikan di terminal peti kemas telah membawa dampak signifikan terhadap efisiensi operasional pelabuhan. Teknologi ini berhasil mengurangi kemacetan dan menekan biaya, baik bagi pelabuhan maupun perusahaan pelayaran. Selain itu, sistem stacking ini juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan memiliki rencana ekspansi di masa depan.
Dilansir Instagram Resmi PT. Pelindo Terminal Petikemas, sistem stacking merupakan proses penyusunan dan penumpukan peti kemas di area penyimpanan atau container yard secara sistematis dan terstruktur. Dalam pelaksanaannya, peti kemas diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya baik dan aman sebelum ditumpuk. Peti kemas yang rusak atau tidak aman tidak diizinkan untuk ditumpuk, guna menghindari potensi bahaya bagi peti kemas lain dan pekerja.
Penggunaan teknologi khusus seperti reach stacker, side loader, dan straddle carrier telah menjadi kunci keberhasilan sistem stacking ini. Dengan peralatan ini, proses penumpukan dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, sehingga ruang penyimpanan dapat dimanfaatkan secara optimal. Stacking yang rapi juga memudahkan akses terhadap peti kemas, mempercepat proses bongkar muat, dan menjaga stabilitas peti kemas agar tidak jatuh dan rusak.
Keuntungan dari sistem stacking tidak hanya dirasakan oleh pelabuhan dan perusahaan pelayaran, tetapi juga oleh perekonomian lokal. Dengan operasional yang lebih efisien, arus logistik menjadi lebih lancar, yang pada gilirannya menekan biaya transportasi dan mempercepat distribusi barang. Hal ini memberikan dampak positif bagi industri lokal dan meningkatkan daya saing produk di pasar global.
Ke depannya, pelabuhan berencana untuk memperluas implementasi sistem stacking ini ke terminal-terminal lainnya. Langkah ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional pelabuhan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.