Peran Penting ANF dalam Cooperative Mechanism di Selat Malaka dan Singapura
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Keselamatan dan keamanan maritim di perairan strategis Indonesia terus menjadi fokus utama dalam kerja sama internasional. Salah satu inisiatif penting dalam konteks ini adalah Aids to Navigation Fund.
ANF sendiri merupakan kerja sama regional antar tiga negara pantai ASEAN (Indonesia, Malaysia dan Singapura) yang dibentuk di bawah kerangka Cooperative Mechanism . Dilansir situs resmi Ditjen Hubla, ANF nantinya akan menghimpun kontribusi dari Stakeholder dan User States dalam memelihara SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran) di sepanjang Selat Malaka dan Singapura.
Situs resmi Ditjen Hubla lantas juga menyatakan bahwa mekanisme ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan perlindungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura, sesuai dengan Pasal 43 UNCLOS 1982. Singkatnya,ANF jadi komponen krusial yang berfokus pada pengelolaan dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Indonesia, Malaysia, serta Singapura.
ANF memainkan peran vital dalam memastikan keamanan pelayaran di kedua selat tersebut melalui program-program terencana yang mencakup:
1.Pemeliharaan dan perawatan SBNP secara sistematis
2.Pelaksanaan inspeksi bersama terhadap SBNP
3.Pelaporan komprehensif mengenai pemeliharaan atau penggantian SBNP.
Semua kegiatan ini dilakukan di bawah pengawasan ketat International Maritime Organization (IMO), menjamin standar internasional tertinggi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu,signifikansi ANF dalam konteks keamanan maritim regional tidak bisa diremehkan.
Dengan memastikan fungsi optimal dari sarana bantu navigasi, ANF berkontribusi langsung pada pengurangan risiko kecelakaan maritim, peningkatan efisiensi pelayaran, dan perlindungan lingkungan laut yang lebih baik. Hal ini sangat penting mengingat Selat Malaka— dan Selat Singapura—merupakan jalur pelayaran internasional yang sangat sibuk dan punya posisi strategis.
Kerja sama internasional melalui Cooperative Mechanism dan ANF menunjukkan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam menangani tantangan maritim. Dengan melibatkan berbagai pihak, dari negara pantai hingga industri pelayaran, mekanisme ini menciptakan platform yang kuat untuk dialog, berbagi sumber daya, dan aksi bersama. Ini tidak hanya meningkatkan keamanan maritim tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antar negara yang terlibat.