Rede Transport: Jembatan Penghubung Menuju Daerah T3
ShippingCargo.co.id, Jakarta — Angkutan perairan di pelabuhan, atau yang dikenal sebagai Rede Transport jadi komponen penting penghubung daerah-daerah terpencil di Indonesia. Layanan ini hadir sebagai feeder pelabuhan-pelabuhan kecil yang tidak dapat disandari oleh kapal utama, dikarenakan berbagai faktor seperti fasilitas pelabuhan yang belum lengkap.
Saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) melalui Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Ditlala) tengah mengevaluasi dan memetakan data dukung untuk layanan Rede Transport di tahun 2025. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan layanan dan memperluas cakupan jangkauan Rede Transport.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto menjelaskan bahwa Rede Transport telah beroperasi selama 8 tahun dan menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang. Lebih dari itu,seperti dilansir situs resmi Ditjen Hubla, Rede Transport juga berperan sebagai penghubung antar pulau dalam satu wilayah pelabuhan dengan daerah pelayaran terbatas, dengan radius 100 mil laut dari suatu pelabuhan tujuan.
Salah satu inovasi yang akan diterapkan adalah perubahan pola layanan dari pelayaran penuh menjadi pelayaran terbatas. Selain itu, nomenklatur layanan juga akan diubah untuk mencerminkan lingkup layanan yang lebih luas, yaitu antar pulau, dermaga, dan kapal utama.
Layanan Rede Transport telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan). Kapal Rede telah membantu memperlancar mobilitas penumpang dan barang, serta membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.