Mengenal Lebih Dekat Coating Maritim Untuk Kapal
ShippingCargo.co.id, Jakarta—Dalam dunia perkapalan, coating atau pelapisan memainkan peran krusial dalam melindungi kapal dari ancaman lingkungan laut yang korosif. Metode ini berfungsi sebagai pembatas antara permukaan lambung kapal dan air laut yang agresif sehingga coating tidak hanya melindungi, tetapi juga memberikan nilai estetika pada kapal.
Proses coating kapal biasanya terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari cat dasar (primer coat), cat antara (intermediate coat), hingga cat bagian luar (top coat). Setiap lapisan memiliki fungsi spesifik, dengan lapisan terakhir biasanya bersifat anti-fouling untuk mencegah menempelnya organisme laut pada lambung kapal agar menjaga efisiensi operasional kapal.
Aplikasi coating, dilansir instagram resmi Humpuss Maritime International dapat dilakukan baik saat kapal berada di air maupun saat docking. Dilansir Ilmu Kapal dan Logisitik, metode yang digunakan bervariasi, mulai dari penggunaan kuas (brushing), rol (rolling), hingga penyemprotan (spraying). Pemilihan metode tergantung pada area yang akan dicat dan jenis cat yang digunakan.
Faktor-faktor seperti kelembaban udara, suhu, dan kondisi permukaan material harus diperhatikan saat melakukan coating. Kelalaian dalam memperhatikan faktor-faktor ini dapat mengakibatkan berbagai cacat pada hasil pengecatan, seperti pengelupasan, penggelembungan, atau retak. Hal ini dapat mengurangi efektivitas perlindungan coating terhadap kapal.
Perkembangan teknologi coating terus berlanjut, dengan fokus pada penciptaan cat yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, industri maritim telah beralih ke penggunaan cat anti-fouling bebas Tributyltin Organotin, sesuai dengan regulasi Organisasi Maritim Internasional (IMO).
Coating menjadi investasi vital dalam pemeliharaan kapal. Meski biaya awalnya mungkin tinggi, manfaat jangka panjangnya dalam melindungi kapal dari korosi dan kerusakan lainnya jauh lebih besar.